Liputan6.com, Jakarta Pahlawan Manchester United atau MU Ole Gunnar Solskjaer memberikan tanggapan sederhana ketika ditanya staf mengapa dia tidak mengekspos para pemain yang tampil mengecewakannya.
Pelatih asal Norwegia itu jarang mengkritik pemainnya di depan umum. Dia lebih memilih melampiaskan perasaannya secara pribadi, sangat kontras dengan pendahulunya Mourinho.
Baca Juga
Advertisement
Solskjaer biasanya hanya 'senyum sedih' dan 'mengangkat bahu' ketika masalah penampilan pemainnya diajukan kepadanya.
Seperti diketahui, pelatih asal Norwegia itu dipecat pada November lalu, kurang dari 24 jam setelah kekalahan telak 1-4 dari Watford.
MU merekrut Solskjaer sebagai pengganti Jose Mourinho pada Desember 2018, awalnya untuk sementara sebelum memberinya pekerjaan secara permanen.
Didukung
Solskjaer membimbing klub ke posisi ketiga di musim pertamanya sebagai pelatih sebelum membawa mereka ke posisi kedua di Liga Inggris musim lalu.
Setelah United mencapai final Liga Europa, dewan memutuskan untuk memberi pelatih berusia 48 tahun itu kontrak tiga tahun baru dan mendukungnya dengan rekrutan musim panas, seperti Jadon Sancho, Raphael Varane dan Cristiano Ronaldo.
Advertisement
Air Mata
Namun, perjalanan selanjutnya Solskjaer cukup mengerikan sebelum akhirnya dibebaskan dari tugasnya pada November.
Solskjaer memberikan wawancara perpisahan setelahnya, dan meneteskan air mata saat dia mengatakan betapa bangga saat menghabiskan waktunya di MU.
Banyak Masalah
Saat Ralf Rangnick mengambil alih posisinya, MU tetap dalam krisis. Banyak masalah yang sama yang dialami klub di bawah pelatih berusia 48 tahun itu, dan Rangnick memiliki awal yang sulit di eranya sendiri.
Pria berusia 63 tahun itu diharapkan akan mengubah situasi di MU, terutama mengingat pekerjaannya yang bagus di RB Leipzig, Hoffenheim dan Schalke di masa lalu.
Advertisement
Sudah Muak
Tapi, tetap saja penampilan MU buruk dan mereka gagal mengalahkan Wolves, Newcastle dan Young Boys dalam waktu singkat sejak dia mengambil alih.
Lebih buruk lagi, banyak pemain MU sudah muak, seperti Jesse Lingard. Dia ingin pergi setelah pemain internasional Inggris itu jarang tampil sejak kembali dari masa pinjaman dengan West Ham pada musim panas.