Program Sekolah Ekspor Diminta Perbanyak Praktik Lapangan Daripada Teori

Program Sekolah Ekspor lebih banyak mengajarkan praktik lapangan ketimbang teori semata

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2022, 12:00 WIB
Pencari kerja mengunjungi salah satu stan perusahaan pada acara "Jakarta Job Fair" di Ratu Plaza, Jakarta, Senin (6/12/2021). Jakarta Job Fair tersebut di lima wilayah kota adminitrasi di Provinsi DKI Jakarta dari 6 hingga 14 Desember 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM bidang Produktivitas dan Daya Saing, Yulius meminta program Sekolah Ekspor lebih banyak mengajarkan praktik lapangan ketimbang teori semata. Bahkan, Yulius meminta porsi teori cukup 10 persen saja.

"Kita mohon yang diajarkan (Sekolah Ekspor) teorinya hanya 10 persen saja. Yang lain temen-temen ini diajak ke Kantor Pos, ke Tanjung Priok, nih lihat ekspor persoalan banyak. Lihat ekspor banyak premannya, yang realitas itu perlu ditunjukkan," katanya dalam Dialog Kolaborasi Ekspor Menuju Digital Export 2022 di Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Yulius menyatakan, penting bagi peserta program Sekolah Ekspor untuk memperoleh lebih banyak gambaran akan situasi lapangan ketimbang teori semata. Dengan begitu, diharapkan mereka siap menghadapi beragam persoalan yang tidak dipelajari dalam teori.

"Sehingga mereka benar-benar bisa berekspor. Karena tahu permasalahan di dalam negerinya, tahu persoalan di luar negeri. Ini yabg kami berharap diajarin, jangan yang teori," tegasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jumlah Peserta Diperluas

Pencari kerja mengunjungi stan perusahaan pada acara "Jakarta Job Fair" di Ratu Plaza, Jakarta, Senin (6/12/2021). Jakarta Job Fair tersebut di lima wilayah kota adminitrasi di Provinsi DKI Jakarta dari 6 hingga 14 Desember 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain tidak berfokus pada teori semata, Yulius juga berharap jumlah kepesertaan program Sekolah Ekspor bisa diperluas. Sehingga, mampu menyerap banyak tenaga kerja yang masih menganggur.

"Saya pikir peserta kurang di tambahain lagi. Karena banyak lulusan SMK, SMA, Perguruan Tinggi yang juga menyumbang tinggi pengangguran," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya