Kandidat Capres Korea Selatan Usul Perawatan Rambut Rontok Harus Dibiayai Negara

Gagasan perawatan rambut rontok harus masuk dalam program asuransi nasional Korea Selatan itu memicu pro kontra.

oleh Asnida Riani diperbarui 07 Jan 2022, 17:19 WIB
Ilustrasi Foto Rambut Rontok. Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Kandidat calon presiden dari partai yang berkuasa di Korea Selatan, Lee Jae-myung, memicu perdebatan sengit pekan ini. Pasalnya, Lee mengusulkan bahwa asuransi kesehatan publik negara itu harus mencakup perawatan rambut rontok.

Gagasannya telah memicu banjir pesan dukungan di komunitas online dari orang-orang yang menderita kerontokan rambut, menurut Guardian, Jumat (7/1/2022). Di sisi lain, ada juga yang menganggapnya sebagai "upaya bodoh untuk memenangkan suara publik."

Lee, pembawa bendera Partai Demokrat, mengatakan hampir 10 juta orang menderita kerontokan rambut. Tapi, banyak dari mereka memesan obat-obatan dari luar negeri atau menggunakan obat lain sebagai alternatif karena biaya pengobatan yang tinggi.

Karena itu, ia menyebut, perawatan pertumbuhan kembali rambut harus ditanggung program asuransi kesehatan nasional. "Tolong, beri tahu kami apa yang membuat Anda tidak nyaman atas perawatan rambut rontok dan apa yang harus tercermin dalam kebijakan," tulisnya di Facebook.

"Saya akan menyajikan kebijakan yang sempurna tentang perawatan rambut rontok," sambung Lee. Tindakan lebih lanjutnya, pihak partai mengatur pertemuan pada Rabu malam, 5 Januari 2022, dengan para pemilih yang mengalami kerontokan rambut.

Jeong Da-eun, seorang ibu dari dua anak, mengatakan pada pertemuan itu bahwa ia melepaskan perawatan medis dalam mengatasi rambut rontok karena membutuhkan uang empat juta won (Rp47,7 juta) selama enam bulan. Ia pun beralih ke sampo dan makanan pendukung sebagai gantinya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Memberatkan Negara?

Ilustrasi Rambut Rontok Credit: pexels.com/pixabay

Sementara, pihak oposisi menyebut ide perawatan rambut rontok sebagai item terbaru dalam agenda populis Lee. Ahn Cheol-soo, kandidat oposisi yang sebelumnya adalah seorang dokter, menggambarkan proposal Lee sebagai "tidak bertanggung jawab." Alih-alih, ia berjanji memotong harga obat generik dan mendanai pengembangan pengobatan baru jika terpilih.

"(Ide Lee) mungkin tampak sebagai langkah penting bagi banyak orang yang mengkhawatirkan kerontokan rambut, tapi itu tidak lain adalah populisme yang serius, mengingat hal itu akan memperburuk stabilitas keuangan program asuransi negara," kata surat kabar Munhwa Ilbo, Kamis, 6 Januari 2022.

Lee Sang-ee, seorang profesor di sekolah kedokteran Universitas Nasional Jeju, mengatakan asuransi kesehatan nasional mungkin goyah jika menghabiskan ratusan miliar won untuk menutupi biaya perawatan kerontokan rambut. Ia menggarisbawahi bahwa asuransi itu dirancang untuk membantu mereka yang menderita penyakit serius.

Tidak ada data resmi tentang berapa banyak orang Korea Selatan yang menderita kerontokan rambut. Layanan Jaminan Kesehatan Nasional hanya memberikan penghitungan tahunan orang yang telah menerima perawatan di rumah sakit, yaitu sekitar 230 ribu pada 2020.


Parahnya Kerontokan Rambut Selama Pandemi

Ilustrasi Wanita Mengalami Rambut Rontok. Sumber: Freepik

Kerontokan memang jadi salah satu masalah rambut yang makin sering terdengar selama pandemi COVID-19. Menurut Corporate Adcanced Research & Evaluation Centre Head Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Maily, faktor stres bisa jadi salah satu pemicu rambut rontok jadi semakin parah.

"Jadi kalau stres seperti selama masa pandemi ini, kekebalan akan menurun. Risikonya kita bisa terinfeksi atau stres. Lalu, bisa terjadi inbalance hormon sehingga DHT (dihydrotestosterone) meningkat, jadi rambut mudah rontok," terang Maily dalam media lunch di bilangan Jakarta Pusat, November lalu.

Ia menambahkan, rambut rontok sebenarnya hal normal. Dalam siklus hidupnya, rambut pasti akan mengalami kerontokan dan digantikan dengan pertumbuhan rambut baru. Hanya saja, batas normal rambut rontok dalam sehari tidak lebih dari 100 helai.

Lebih dari itu, disarankan untuk merawat khusus rambut rontok. "Kalau (rambut rontok) tidak di-treatment, nanti bisa terjadi kerontokan permanen," ujarnya.

Tidak harus pergi ke salon, perawatan rambut rontok disebutnya bisa dilakukan dari rumah. Selain menggunakan sampo dan kondisioner, penggunaan serum rambut bisa jadi salah satu cara membantu merangsang pertumbuhan maupun mencegah kerontokan rambut.


Infografis Tips Perawatan Rambut di Masa Pandemi

Infografis Tips Perawatan Rambut di Masa Pandemi (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya