Liputan6.com, Jakarta - Dalam satu unggahan media sosial terlihat sebuah gambar purwarupa yang bentuknya tak asing untuk konsumen Indonesia.
Sementara itu, dalam dokumen instansi pemerintahan, tertera kode BEJ A/T dengan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (pre-pajak) Rp 12,2 juta.
Advertisement
Gambar purwarupa motor matik itu punya tampilan retro modern dan diperkirakan adalah bentuk akhir dari kode Yamaha BEJ A/T.
Meski tak ada logo atau emblem Yamaha, kita bisa melihat komponen CVT memiliki kemiripan dengan produk garpu tala di pasar domestik saat ini. Ya mulai dari blok transmisi, filter udara, dan roda punya kesamaan dengan Yamaha Gear atau Freego 125 cc.
Ayo kita terjemahkan bahasa desain dari motor tersebut. Bila melihat purwarupa bagian bodi sampingnya memiliki kemiripan dengan Yamaha QBIX, dia memiliki bentuk bodi sedikit kotak di sisi kiri dan kanannya.
Kemudian area dek atau footrest punya layout merata dengan ruang akomodasi penyimpanan berjumlah 2, yakni boks tertutup di sisi kiri dan konsol penyimpanan terbuka di sebelah kanan persis di bawah komponen keyless-nya.
Area belakang punya desain yang cukup menarik, keseluruhan di bagian buritan berbentuk kotak namun menggunakan lampu belakang utama dan sein yang sedikit mengoval.
Semantara untuk pelek kemungkinan menggunakan ukuran 12 inci namun dibalut dengan ban berprofil cukup gambot. Kabar baiknya, model palang menggunakan tampilan baru yang lebih segar ketimbang Yamaha Gear dan Freego.
Panel instrumennya juga terlihat bakal canggih, bentuknya oval memanjang secara vertikal yang kemungkinan besar sudah mengadopsi teknologi panel meter full digital. Konsep cover speedometer mengingatkan kita dengan desain dari Peugeot Django, memanjang ke depan.
Bagaimana tampilan depannya? Ini benar-benar baru cukup berbeda dengan DNA matik Yamaha yang lain. Dia mengadopsi lampu bulat, front tie (dasi) dengan aksen 3 dimensi, dan sepasang lampu sein yang posisinya di tempatkan pada bagian bodi depan. Tampilannya jelas mengarah pada segmen motor skutik retro.
Prediksi kami, berdasarkan besaran angka NJKB, dia bukan jenis skuter Maxi (150 cc ke atas) dari Yamaha. Namun jenis motor matik dengan kubikasi enjin 125 cc.
Banyak produk Yamaha menggunakan pemacu di level ini seperti Gear, Mio, Soul GT, Freego dan Fino. Semua memiliki rasio kompresi 9,5:1.
Daya maksimum tersalur 7 kW atau 9,52 PS di 8.000 rpm. Sedangkan torsi puncak diraih 9,6 Nm (0,98 kgf.m) sejak 5.500 rpm. Mereka memakai sistem starter elektrik berikut pelumasan mesin 0,80 liter.
Pertanyaannya apakah ini model baru dari Yamaha atau unit yang disiapkan sebagai generasi dari model yang sudah ada? Kita tahu Yamaha di Indonesia sudah banyak matik gaya modern. Dari Gear, Mio, dan Freego saja memiliki DNA cukup rapat.
Pasar mana yang mau ditangkap? Jika melihaya gaya desain, kemungkinan besar adalah generasi baru Fino atau mungkin dengan nomenklatur berbeda. Bagaimana pendapat YIMM?
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Respons YIMM Soal All New Fino
Kami pernah menanyakan hal ini kepada Manager Public Relations, YRA and Community PT YIMM Antonius Widiantoro. Seperti biasanya jawabanya normatif, Anton hanya mengatakan jika produk baru adalah bagian dari strategi internal perusahaan dan sulit untuk diumbar.
"Ya, untuk dikategori matik 125 kita memang cukup banyak variannya. Terkhusus Fino, dia punya marketnya dan memang kondisi masing-masing daerah punya perbedaan. Di bagian timur Indonesia, di sana jadi primadona," katanya kepada OTO.com, belum lama ini.
Menurutnya perkembangan dan inovasi pada produk akan terus dilakukan oleh Yamaha Indonesia. Terkait rencana peluncuran sebuah motor baru harus didasari oleh riset kebutuhan, tren konsumen. Termasuk pada Yamaha Fino.
"Ya itu tadi, perkembangan dan inovasi akan berlanjut terus dan pasti kita melihat kebutuhan konsumen, trennya seperti apa. Karena perubahannya cukup cepat dan itulah yang harus kita pertimbangkan," pungkasnya.
Menarik ke belakang perjalanan Yamaha Fino, YIMM terakhir kali menghadirkan penyegaran besar pada 2017 lalu yang saat itu dihadirkan dalam tiga varian yakni Grande AKS SS, Premium, dan Sporty.
Namun sejak saat itu, bahkan sampai rivalnya Scoopy hadir versi all new pada 2021, pabrikan hanya melakukan ubahan atau menawarkan warna dan grafis baru saja.
Yap, melihat umur produk dan persaingan dengan Scoopy terbaru sepertinya Fino sudah layak untuk dilahirkan generasi barunya. Kalian salah satu yang menantikannya?
Sumber: Oto.com
Advertisement