Liputan6.com, Jakarta - Ada kalanya beberapa anak mengalami fase malas belajar. Sebagai orangtua tentu ingin terbaik baginya. Maka memotivasi si Kecil kembali giat belajar adalah hal baik.
"Orangtua dapat membantu anak menjadi termotivasi dengan mendampingi anak untuk mengetahui gaya belajar yang efektif untuk mereka," jelas psikolog anak, remaja & keluarga Jovita Maria Ferliana dihubungi Health-Liputan6.com ditulis Sabtu (8/1/2022).
Advertisement
Orangtua bisa memulai dengan mengetahui apa penyebab menurunnya motivasi belajar pada anak. Tapi, usahakan Anda sebagai orangtua tidak memaksa mereka. Memaksa dan memotivasi memiliki perbedaan besar dan berdampak pada kesehatan mental anak.
Selain itu, pendekatan yang digunakan untuk mendorong anak semangat belajar harus disesuaikan usia. Supaya tidak bingung, simak beberapa tips berikut yang bisa dilakukan para orang tua di rumah agar motivasi belajar pada anak SD hingga SMA.
Cara Mengatasi Motivasi Belajar Turun pada Anak SD
Hal pertama yang perlu dilakukan orang tua dalam mengatasi turunnya motivasi pada anak adalah dengan membagi waktu kegiatan anak menjadi lima hal dalam sehari.
"Pembagian tersebut terdiri dari waktu untuk edukasi, rekreasi, istirahat seperti tidur malam selama 8 jam, interaksi bersama anggota keluarga dan teman, dan terakhir waktu untuk olahraga," jelas Jovita.
Ini penting mengingat anak SD masih berada dalam usia yang dimana tingkat aktivitas dan geraknya tinggi. Juga, pembagian ini berguna untuk menghindari rasa bosan saat belajar karena variasi kegiatan tersebut.
Advertisement
Cara Mengatasi Motivasi Belajar Turun pada Anak SMP dan SMA
Sedangkan untuk anak SMP hingga SMA, pendekatannya kurang lebih juga sama. Hanya saja pembagian waktu tersebut dapat lebih fleksibel dibanding anak SD tanpa perlu diatur orang tua.
"Jadi jika anak SD masih perlu pengarahan dari orang tua, anak SMP dan SMA sudah lebih bisa bertanggung jawab dengan waktu mereka sendiri. Orang tua hanya perlu mengingatkan anak untuk membagi waktu mereka dalam lima hal dan mereka yang akan mengatur waktunya sendiri," kata Jovita.
Pendekatan pada anak SMP dan SMA terletak pada dibangunnya kesempatan, kepercayaan, dan kebebasan dari orang tua, sehingga mereka dapat merasa kalau pendapat dan pemikiran mereka dihargai.
Selain pendekatan di atas, penting juga bagi orang tua untuk tahu bagaimana karakteristik yang dimiliki anak. Apakah mereka introvert atau ekstrovert agar pendekatan yang dilakukan menjadi lebih maksimal.
Reporter: Lianna Leticia
Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah
Advertisement