Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) terus melebarkan sayap di 2022 ini. Hal ini melihat sektor kesehatan masih sangat prospektif.
Presiden Komisaris Siloam yang juga CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, melihat tingginya kebutuhan rumah sakit di Tanah Air, Siloam berkomitmen melakukan penambahan rumah sakit di berbagai kota di Indonesia.
”SILO akan terus membangun rumah sakit baru agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas dan berstandar internasional," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (7/1/2022).
Kemampuan dan kualitas rumah sakit di dalam negeri juga tidak kalah bagus dibandingkan dengan luar negeri. Hal ini dibuktikan, dengan meningkatnya pasien non-Covid 19 di Siloam selama pandemi berlangsung.
"Industri kesehatan merupakan salah satu mesin pertumbuhan bagi perekonomian nasional. Apalagi masyarakat kian sadar tentang kesehatan dan pencegahan penyakit seiring dengan imbas pandemi," tegas John.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gambaran Kinerja
Tim analis RHB Sekuritas Indonesia memprediksi kinerja PT Siloam International Hospitals Tbk akan bertumbuh stabil pada 2022, dengan prediksi perolehan pendapatan mencapai Rp 8,74 triliun dan laba bersih Rp 641 miliar.
Pertumbuhan kinerja Siloam tentunya berdampak positif terhadap Lippo Karawaci sebagai induk usaha yang memegang saham kepemilikan sebesar 55,4 persen.
Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari strategi Siloam dalam pengembangannya di Indonesia seiring dengan kebutuhan layanan kesehatan yang diprediksi masih tinggi tahun ini.
Di samping itu, pertumbuhan juga didorong oleh strategi turnaround manajemen SILO yang diproyeksikan memberikan hasil yang nyata dalam jangka panjang, hingga diluncurkannya platform online MySiloam yang memudahkan pasien mendapatkan layanan kesehatan, terlebih di luar Jawa.
"Saat ini SILO memiliki 21 rumah sakit di luar Jawa, dengan kontribusi terhadap pendapatan 30 persen hingga 40 persen dan sekitar 10 persen kunjungan rawat jalan dikelola melalui MySiloam."
RHB Sekuritas Indonesia juga mengkaji bahwa SILO berencana membeli beberapa lahan rumah sakit dari pemilik lahan guna mengurangi tarif sewa ke depannya serta untuk meningkatkan margin laba.
Advertisement