Ketahui Makna Filosofi Ikon Istana Garuda di Ibu Kota Negara Baru

Istana Garuda di ibu kota negara baru sengaja didesain agar berbeda dengan kompleks-kompleks istana yang sudah ada.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Jan 2022, 20:00 WIB
Tangkapan layar instagram Seniman Nyoman Nuarta yang mengunggah desain Istana kepresidenan di Ibu Kota Baru.

Liputan6.com, Jakarta Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur akan memiliki Istana Garuda. Istana ini dirancang budayawan I Nyoman Nuarta.

Istana Negara baru tersebut nantinya akan dibangun di atas lahan seluas 100 ha di wilayah Kalimantan Timur.

Nyoman menjelaskan, Istana Garuda di ibu kota baru sengaja didesain agar berbeda dengan kompleks-kompleks istana yang sudah ada.

"Istana itu tidak sekadar tempat bekerjanya presiden mengendalikan pemerintahan. Jadi istana diharapkan juga bisa menjadi ikon yang tidak ada duanya di dunia," kata Nyoman kepada Liputan6.com, Jumat (7/1/2022).

Dia juga tak ingin desain istana kepresidenan baru terjebak dengan desain arsitektur kolonial. Ini Seperti yang terlihat di Istana Bogor, Istana Negara Jakarta, maupun Gedung Putih atau White House di Washington DC, Amerika Serikat.

"Kalau kita lihat sekarang, Istana Bogor, Istana Merdeka, itu kan kelihatan arsitek kolonial. White House begitu juga, di Eropa begitu juga. Sama semua lah," jelas Nyoman.

Desain Garuda juga sengaja dipilih lantaran ia tak ingin menimbulkan pertentangan mengingat Indonesia memiliki beragam suku bangsa, dengan ciri khas masing-masing.

"Kita sekarang membangun arsitek dengan semau kita. Kenapa Garuda kita tonjolkan ke sana?. Karena kita sebagai suatu bangsa sudah komit dengan Garuda Pancasila," lanjut dia.

Desain diharapkan justru jadi pemersatu bangsa. "Kalau saya ambil salah satunya yang lain bagaimana? Marah enggak? Jadi jalan tengahnya kita ambil yang sudah menjadi kesepakatan, yaitu Garuda Pancasila. Itu dasar filosofinya, yang sudah jelas mempersatukan bangsa dan negara ini," ungkapnya.


Pembangunan Istana di Ibu Kota Baru Menunggu Instruksi Presiden

Kawasan calon Ibu Kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan lahan dengan status Hak Guna Usaha (HGU). Mayoritas dimiliki Hasyim Djoyohadikusumo, adik Prabowo Subianto.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimoeljono mengatakan pembangunan istana di lokasi calon ibu kota negara (IKN) baru masih menunggu instruksi Presiden RI Joko Widodo.

"Untuk desain Istana Negara, memang sudah ada. Namun, untuk pelaksanaannya, kami masih menunggu instruksi dari Bapak Presiden Jokowi," ujar Basuki saat meninjau lokasi pembangunan calon IKN baru di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, Kamis (6/1/2022).

Basuki juga meninjau kawasan titik nol calon IKN baru untuk memastikan perencanaan ke depannya, termasuk pembangunan Istana Negara.

Dalam kunjungan ke titik nol calon IKN baru ini, ada pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Tampak pula Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud mendampingi dua menteri tersebut.

Dua menteri itu juga mengunjungi kawasan calon pembangunan pusat perkantoran dan calon jalan menuju pusat perkantoran.

Rombongan Menteri PUPR dan Menteri Keuangan juga melakukan peninjauan di lokasi pembangunan Bendungan Semoi Sepaku, kemudian acara seremoni di Jembatan Pulau Balang, jembatan pendekat ke Sepaku dari Balikapapan.

Selain pembangunan di wilayah IKN, kata Basuki, pembangunan di sekitarnya juga akan menjadi perhatian.

Ia mengatakan bahwa fokus pembangunan pemerintah bukan hanya di wilayah IKN, melainkan juga di daerah sekitarnya sehingga daerah penyangga juga bisa mendapat manfaat dari kehadiran IKN baru.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya