Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara mengenai adanya isu Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono disebut akan mengisi kekosongan kepemimpinan di Ibu Kota pada Oktober 2022 sampai 2024.
"Dia (Heru Budi) sosok pejabat yang sudah memiliki kompetensi pernah di DKI dan orangnya baik," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (7/2022) malam.
Advertisement
Kendati begitu, Riza menyebut untuk pengisian penjabat sementara merupakan kewenangan dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri).
Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sendiri akan berakhir pada Oktober 2022.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, bahwa setelah tahun 2020, pelaksanaan Pilkada akan digelar serentak secara keseluruhan pada 2024.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik mengharapkan nantinya pengganti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Oktober 2022 merupakan dari sosok yang memahami permasalahan Ibu Kota.
"Orang yang paham, kalau enggak nanti mesti belajar, jangan orang yang mesti belajar lah. Jadi begitu dia menjabat bisa langsung running," kata Taufik saat dihubungi, Jumat (7/1/2022).
Politikus Gerindra tersebut juga setuju jika nantinya penjabat diisi oleh Heru Budi Hartono. Dia menilai Heru merupakan sosok yang paham mengenai Jakarta.
Melihat Track Record
Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ismail menyatakan pihaknya tidak ada masalah jika Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono nantinya akan menggantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Oktober 2020 nanti.
"Paling tidak kala melihat dari track record, Beliau juga sebenarnya punya pengalaman kan sebelumnya kalau enggak salah di BKAD sama wali kota, artinya secara pengalaman seharusnya sudah mumpuni," kata Ismail di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (7/1/2022).
Advertisement