Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan simbolisasi groundbreaking pembangunan jalur ganda Kereta Api Elevated Solo-Semarang. Dengan jalur ganda ini akan meningkatkan keamanan sekaligus kecepatan dari kereta yang melintas.
Menhub Budi mengisahkan, melalui jalur ganda, waktu tempuh bisa dipersingkat. Namun, ini menjadi salah satu upaya besar yang dilakukan.
Advertisement
“Jangan dipikir bahwa kereta api bisa menjadi enam jam, jadi lima jam ke Jakarta itu gak ada effort, effortnya luar biasa, karena kita membangun rel ini ganda. Secara safety jadi safety, secara kecepatan jadi lebih cepat karena tak ada risiko crash,” katanya dalam Groundbreaking Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo-Balapan-Kalioso dan Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Joglo, Sabtu (8/1/2022).
“Kita sudah selesaikan jaur ganda dari Surabaya ke Jakarta, tapi sebagian lagi belum, tapi sekitar Solo sudah selesai semuanya,” imbuhnya.
Diketahui, Saat ini Lintas Solo – Semarang khususnya antara Solo Balapan – Kadipiro terdapat perlintasan sebidang di Simpang Joglo yang kondisi arus lalu lintasnya sangat padat dan menjadi titik kemacetan terparah di kota Surakarta. Ini seiring dengan tingkat ekonomi yang berangsur meningkat di kota Surakarta.
Mengacu paparan dalam video yang ditampilkan, dengan adanya jalur kereta ganda ini, akan meningkatkan frekuensi perjalanan kereta dari semula 96 perjalanan menjadi 144 perjalanan. Sehingga penggunaan kereta oleh masyarakat bisa lebih dipenuhi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sejumlah Manfaat
Dengan adanya pembangunan Jalur Ganda KA Elevated Solo-Semarang Fase I melalui Solo Balapan – Kadipiro – Kalioso ini akan memberikan sejumlah manfaat.
Pertama, akan mengurai kemacetan lalu litnas di simpang Joglo (Jogja-Solo). Kedua, meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api maupun pengguna jalan raya.
Ketiga, meningkatkan frekuensi perjalanan kereta api. Keempat, mendukung pengembangan transportasi serta integrasi anatara moda angkitan di kota Surakarta. Kelima, sebagai bangunan ikonik (landmark) kota Surakarta.
Berbarengan dengan pembangunan jalur ganda ini, Kemenhub, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Solo juga akan merekayasa perjalanan jalur transportasi darat. Sehingga nantinya disamping intensitas perjalanan kereta api yang terus meningkat, perjalanan jalur darat pun tidak terdampak negatif.
Jalanan di simpang Joglo, Kota Surakarta dsiebut-sebut jadi daerah dengan titik kemacetan tertinggi di Indonesia. Jalur ini diketahui sebagai jalur nasional non-tol penghubung Surabaya-Jakarta.
Di simpang ini, terdapat satu perlintasan kereta api yang dinilai jadi penyebab macetnya daerah ini. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pembangunan rekayasa konstruksi perlu dilakukan untuk mengurai kepadatannya.
“Daerah ini macetnya luar biasa, dari survei yang dilakukan kerjasama dengan UNS UGM, ini memang jadi keharusan untuk kita lakukan rekayasa konstruksi agar kemacetan itu terurai. Maka timbul satu ide membuat Elevated Art bridgde Composite,” kata dia dalam Groundbreaking Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Solo-Balapan-Kalioso dan Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Joglo, Sabtu (8/1/2022).
Melalui proyek ini, Menhub Budi meyakini bisa menyelesaikan masalah lalu lintas di simpang Joglo ini. baik dari sisi headway kereta api, maupun jalur transportasi darat yang akan tetap berjalan.
“Jadi jalur ini memang menghubungakan yang dari Surabaya ke Yogyakarya terus ke Jakarta, orang-orang yang melalui Solo tanpa tol lewat kesini semuanya. Jadi sejauh ini adalah titik kemacetan. Oleh karenanya kita lakukan ini,” kata dia.
Penyebab utamanya, kata Menhub Budi, adalah intensitas lalu lintas kereta api yang melewati jalur ini. Selang waktu saat ini sekitar 30 menit, namun waktu ini dipandang menghambat perjalanan. Apalagi, kedepannya waktu headway tadi akan ditingkatkan.
“Kereta bandara ini adalah kereta unggulan yang akan menghubungkan wilayah aglomerasi Solo-Klaten-Karanganyar- Madiun, Sekarang kami baru laksanakan klaten ke bandara itu dengan headway setengah jam, itupun jadi macet. Dikatakan dengan headway setengah jam itu, masyarakat gak rela,” tuturnya.
Advertisement