Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian wanita, memikirkan atau membicarakan seks bukanlah sesuatu yang umum. Bahkan, tak semua wanita mengetahui apa yang membuat dirinya lebih mudah bergairah.
Hal tersebut selaras dengan studi yang dilakukan oleh Meredith Chivers, seorang psikolog sekaligus peneliti di Northwestern University Amerika Serikat. Ia mengungkapkan bahwa pria memang lebih mudah terangsang atau bergairah daripada wanita.
Advertisement
"Pria sangat kaku dan spesifik tentang dengan siapa mereka terangsang, dengan siapa mereka ingin berhubungan seks, dan dengan siapa mereka jatuh cinta," ujar J. Michael Bailey, peneliti di Northwestern University sekaligus rekan Meredith dikutip WebMD, Minggu (9/1/2022).
Sebaliknya, Michael mengungkapkan bahwa wanita memiliki gairah seks yang kurang terarah. Itulah mengapa gairah seks pada wanita umumnya dianggap lebih rumit daripada pria.
Orgasme pada pria pun dinilai lebih cepat dan sering daripada wanita. Hal ini diungkapkan dalam survei The Social Organization of Sexuality: Sexual Practices oleh profesor sosiologi di University of Chicago, Edward O Laumann.
"Pria rata-rata membutuhkan waktu empat menit dari titik masuk hingga terjadinya ejakulasi. Sedangkan wanita membutuhkan waktu sekitar 10-11 menit untuk mencapai orgasme," kata Edward.
Tak hanya itu, psikolog di Florida State University, Roy Baumeister juga mengungkapkan bahwa gairah seks pada wanita banyak dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya.
"Banyak cara dimana sikap, praktik, dan keinginan seksual pada wanita itu dipengaruhi oleh lingkungan mereka. Misalnya, bisa berubah terus-menerus dari waktu ke waktu, dan lebih dipengaruhi oleh sikap kelompok sebaya mereka," kata Roy.
Keintiman yang berbeda
Ternyata, pria dan wanita juga memiliki cara yang berbeda untuk mencapai hasrat seksualnya. Psikoterapis di New York, Esther Perel mengungkapkan bahwa biasanya wanita mementingkan alur dalam berhubungan seks.
Misalnya, gairah seks pada sebagian wanita muncul ketika ada rangsangan di area telinga. Serta, adanya proses untuk mencapai titik rangsangan itu sendiri.
"Perempuan lebih kontekstual, subjektif, dan memiliki banyak lapisan dalam hal emosional. Sebaliknya, pria tidak membutuhkan imajinasi sebanyak itu, karena seks biasanya lebih sederhana bagi pria," ujar Esther.
Namun, bukan berarti pria tidak mencari keintiman, cinta, dan koneksi dalam suatu hubungan seperti yang dilakukan wanita. Hanya cara pria dan wanita memiliki cara yang berbeda dalam memandang seks.
"Wanita biasanya ingin berbicara terlebih dahulu, terhubung atau terkoneksi dulu, baru berhubungan seks," kata Esther.
"Sedangkan bagi pria, seks itu sendiri sudah koneksi, yang mana menjadi bahasa yang digunakan pria untuk mengekspresikan cinta mereka," tambahnya.
Itulah mengapa pria dan wanita dianggap memiliki bahasa keintiman yang berbeda.
Advertisement