Liputan6.com, Jakarta - Mengawali tahun 2022, Samsung mengumumkan kabar toko aplikasi Tizen tidak bisa lagi diakses oleh pengguna lama dan baru.
Sebelumnya, perusahaan berbasis di Korea Selatan itu sudah menutup proses registrasi bagi pengguna baru pada Juni 2021.
Advertisement
Karena itu, Tizen app store pun hanya bisa diakses oleh pengguna lama dan mereka hanya bisa mendapatkan aplikasi yang sudah diunduh sebelumnya.
Namun setelah 31 Desember 2021, toko aplikasi Tizen pun secara resmi ditutup secara permanen, sebagaimana dilansir GSM Arena, Minggu (9/1/2022).
Bagi pengguna HP Samsung seri Z, perusahaan meminta untuk beralih ke platform lain, seperti Android atau iOS.
Informasi, Samsung Z4 adalah ponsel terakhir perusahaan yang beroperasi menggunakan OS Tizen dan dirilis kembali pada 2017.
Beberapa meyakini, dihentikannya proyek Tizen ini merupakan langkah awal Samsung untuk mengadopsi Google Wear OS untuk beberapa perangkat perusahaan di masa mendatang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Smartwatch Baru Samsung Gunakan Wear OS
Di sisi lain, Samsung Electronics Indonesia memastikan bahwa OS (operating system) baru itu tidak serta merta mematikan pembaruan sistem operasi di pengguna Galaxy Watch seri sebelumnya.
"Untuk pengguna yang sekarang sudah menggunakan Galaxy Watch Series dengan operating system Tizen, kita akan tetap support," kata Taufiq Furqan, Product Marketing Manager Samsung Mobile.
"Kita akan tetap support software-nya, sampai nanti kita akan update lagi masa waktunya," ujarnya dalam Samsung Galaxy Watch4 Series Online Q&A.
Advertisement
Samsung Galaxy Watch Pertama dengan Wear OS
Sehingga, Taufiq mengatakan pengguna Galaxy Watch yang menggunakan OS Tizen tidak perlu khawatir, karena mereka masih tetap memberikan dukungan untuk sistem tersebut.
Wear OS Powered by Samsung yang digunakan di Galaxy Watch4 sendiri merupakan pertama kalinya perusahaan Korea Selatan itu memakai sistem operasi besutan Google tersebut.
"Dengan adanya OS ini, jadi lebih seamless (mulus) penggunaannya dan lebih terintegrasi," kata Taufiq.
(Dam/Ysl)