Tangkap Profesor Afghanistan Faizullah Jalal yang Dituding Pengkritik, Taliban Dikecam

Penangkapan seorang profesor Afghanistan oleh Taliban memicu kecaman dari para aktivis masyarakat madani.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jan 2022, 18:00 WIB
Pasukan Taliban berjaga di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai Bandara Kabul setelah Amerika Serikat menarik semua pasukannya dari Afghanistan. (WAKIL KOHSAR/AFP)

Liputan6.com, Kabul - Seorang pengkritik keras pemerintah Taliban bernama Faizullah Jalal dikabarnya telah ditangkap para pejabat Taliban di Afghanistan pada Sabtu 8 Januari 2022. Penangkapan tersebut memicu kecaman dari para aktivis masyarakat madani.

Mereka menyerukan agar Faizullah Jalal segera dibebaskan.

Menurut informasi dari para anggota keluarga mengatakan Jalal, profesor hukum dan ilmu politik, ditangkap oleh pasukan keamanan dari kediamannya di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.

"Saya mengonfirmasi berita buruk ini sekaligus meminta agar ayah saya, Profesor Faizullah Jalal segera dibebaskan,” cuit Hasina Jalal, putri dari profesor yang ditahan itu seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (9/1/2022). 

Dalam pernyataan pada Sabtu 8 Januari malam, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengonfirmasi penangkapan Jalal. Ia menuduh Jalal menghasut orang-orang lewat media sosial untuk melakukan kekerasan terhadap pemerintah.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dikabarkan Telah Diinvestigasi Unit Intelijen Taliban

Kelompok Taliban mengambil alih kekuasaan pemerintah di Afghanistan setelah mereka menguasai ibu kota Kabul, Senin (16/8/2021). Mereka juga telah menguasai istana kepresidenan, setelah presiden negara itu Ashraf Ghani melarikan diri ke Tajikistan. (AP Photo/Zabi Karimi)

Berbagai saluran TV Afghanistan yang mengutip seorang sumber keamanan mengonfirmasi bahwa Jalal diinterogasi oleh dinas intelijen Taliban. Sang profesort disebut-sebut telah melancarkan sejumlah tuduhan terhadap departemen-departemen pemerintah.

Para pengkritik HAM mengatakan berkuasanya Taliban di Afghanistan pada Agustus lalu telah menyebabkan berkurangnya kebebasan bagi seluruh rakyat Afghanistan, terutama perempuan dan anak perempuan.


Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah COVID-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya