Menteri Bahlil: 16 Juta Orang Indonesia Perlu Kerja

Investasi sektor swasta menruut Menteri Bahlil harus didorong untuk penciptaan lapangan kerja yang berkualitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jan 2022, 19:30 WIB
Pencari kerja berkonsultasi dengan penjaga salah satu stan perusahaan pada acara "Jakarta Job Fair" di Ratu Plaza, Jakarta, Senin (6/12/2021). Jakarta Job Fair tersebut di lima wilayah kota adminitrasi di Provinsi DKI Jakarta dari 6 hingga 14 Desember 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini ada 16 juta orang di Indonesia yang perlu kerja. Hal ini menjadi tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh pemerintah saat ini. 

Sebanyak 16 juta orang tersebut adalah mereka yang menganggur sejak sebelum pandemi sebanyak 7 juta orang. Lalu sebanyak 2,7 juta angkatan kerja tumbuh setiap tahun. Kemudian 6 juta pekerja korban PHK saat pandemi Covid-19.

"Jadi kita ada 16 juta (orang yang tidak bekerja)," kata Bahlil dalam Rilis Temuan Survei Indikator Politik, Jakarta, Minggu (9/1/2022).

Sementara itu penyerapan tenaga kerja yang bisa dilakukan pemerintah setiap tahun paling banyak hanya 1 juta orang. Terdiri dari penerimaan pegawai ASN, penerimaan anggota TNI dan Polri serta pegawai BUMN.

"Paling tinggi setahun hanya 1 juta, selebihnya dari sektor swasta" kata dia.

Untuk itu, investasi sektor swasta ini kata Bahlil harus didorong untuk penciptaan lapangan kerja yang berkualitas. Pemerintah menargetkan di 2022, dari investasi yang masuk akan ada 1,2 juta penyerapan tenaga kerja.

"Kala teori ekonomi ini kali 3 atau ada juga yang dikali 5. Jadi bisa menciptakan 4-5 juta lapangan pekerjaan," kata Bahlil Lahadalia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pemerintah Bantu Swasta Ciptakan Lapangan Kerja

Pencari kerja menyiapkan dokumen saat Job Fair di Istora GBK, Jakarta, Rabu (19/9). Job Fair bertajuk Jakarta spektakuler "Job for Career" diikuti lebih dari 120 perusahaan BUMN, swasta skala nasional maupun internasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bahlil mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional 57 persen disumbang dari sektor konsumsi. Baru di urutan kedua didorong sektor investasi 31 persen.

Namun untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dibutuhkan daya beli yang didorong kepastian pendapatan. Kepastian tersebut harus didukung terciptanya lapangan kerja oleh sektor swasta.

"Lapangan kerja ini dorong sektor swasta," kata dia.

Pemerintah pun memberikan dukungan pada sektor swasta agar bisa menciptakan lapangan kerja. Caranya dengan memangkas birokrasi perizinan lewat Undang-undang Cipta Kerja. Di sisi lain, pemerintah juga mendorong para sarjana dan yang baru lulus sekolah untuk menjadi wirausaha.

"Kita permudah semua, percepat buat dunia usaha," katanya.

Selain itu, pemerintah juga membantu investasi dalam dan luar negeri dalam hal realisasi investasinya.

"Pemerintah siapkan jalurnya dan memang saya akui Indonesia pada 2020 dan 2021 masalah besar ini lapangan pekerjaan," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: .com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya