Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral India telah menciptakan departemen khusus untuk hadapi tantangan fintech, yang mencakup peraturan cryptocurrency dan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Langkah yang dibuat oleh Reserve Bank of India (RBI) terjadi dua minggu setelah CoinDesk sempat melaporkan tentang pembingkaian peraturan kripto di India yang mengatakan “sementara RBI memiliki staf yang memadai dalam sebuah departemen khusus untuk melaksanakan tugas-tugas ini.
Advertisement
Bank Sentral India masih belum memiliki departemen fintech, hanya sebuah divisi, meninggalkan pertanyaan tentang efisiensi dan komitmen jangka panjang yang tidak terjawab.”
RBI sedang mengerjakan dua jenis CBDC yaitu grosir dan eceran. Adapun saat ini departemen sedang ditugaskan untuk mengawasi perkembangannya.
Sementara itu, parlemen India akan mempertimbangkan peraturan cryptocurrency. Sebelumnya, RBI sempat gagal untuk mencoba melarang bank berurusan dengan pertukaran crypto di masa lalu.
Departemen baru akan diawasi oleh Ajay Kumar Choudhary yang ditunjuk oleh RBI sebagai Direktur Eksekutif, dengan mengatakan dia akan menjaga Departemen Fintech, Departemen Pemantauan Risiko, dan Departemen Inspeksi.
"Anda dapat mengharapkan lebih banyak tindakan dari Tuan Ajay Kumar Choudhary terhadap Mata Uang Digital Bank Sentral. Ini mungkin menandakan pergeseran dari sikap RBI menuju uji coba CBDC,” kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, seperti dikutip dari CoinDesk, Senin (10/1/2022).
Langkah ini merupakan pengakuan yang akan datang oleh RBI untuk mengalokasikan sumber daya dan fokus khusus ke sektor fintech.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sinyal Positif
Para ahli telah lama mengeluh lembaga-lembaga India tidak memiliki tim yang cukup lengkap dan berdedikasi yang berfokus pada tantangan fintech seperti dunia kripto yang sedang berkembang di India.
"Ini adalah sinyal positif dari niat untuk membangun kapasitas regulasi nyata untuk mengawasi industri tekfin yang bergerak cepat,” kata Vivan Sharan, pakar teknologi dan kebijakan yang pernah bekerja dengan pemerintah India
"Ini juga merupakan cerminan dari keinginan bank sentral untuk memperdalam pembayaran digital melalui fokus pada inovasi dan pengakuan akan semakin pentingnya berbagai bentuk uang digital yang akan membutuhkan bandwidth pengawasan,” lanjut Sharan.
Pada Juni 2018, RBI telah membentuk unit fintech di departemen regulasi untuk bertindak sebagai poin utama di bank untuk semua kegiatan yang terkait dengan fintech.
Advertisement