Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat menunggu informasi lengkap kelanjutan rencana pembebasan lahan, terhadap progres pengerjaan mega proyek jalan tol nasional Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap seharga Rp 56 triliun itu.
"Kita belum (mendapatkan informasi) pembebasan lahan, penloknya (Penentuan lokasi) juga belum," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, selepas apel di Lapangan Setda Garut, Senin (10/1/2022).
Menurutnya, sejak pemenang lelang diumumkan pemerintah, hingga kini sosialisasi mengenai rencana pengerjaan proyek nasional belum diterima Pemda Garut.
"Jadwalnya juga kami belum tahu, tapi kami berharap ini cepatlah kami mendorong lebih cepat, kami sudah berangan-angan 2024 jalan tol ini sudah terwujud," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, rencana keberadaan jalan tol sepanjang 206,65 kilometer (km) itu sudah dinanti masyarakat Garut, sebagai upaya untuk mengurai kemacetan keluar masuknya kendaraan menuju kota Intan.
"Manfaatnya luar biasa tidak ada jalan macet, lebih cepat," ujar dia.
Meskipun demikian, masuknya proyek tol nasional di wilayah Garut, harus dibarengi dengan penguatan infrastruktur lokal sebagai pendukungnya. "Kami juga harus sudah siap dengan infrastruktur lain penunjangnya seperti restoran kalau kuliner," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menetapkan Konsorsium Jasa Marga sebagai pemenang pelelangan investasi Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, dengan total investasi mencapai Rp 56 triliun.
Rencananya, jalan tol yang akan menghubungkan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah itu, akan digarap konsorsium yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga-PT Sarana-PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero Tbk (Konsorsium).
Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap bakal memilki 10 Simpang Susun (SS) yakni SS Majalaya, SS Nagrek, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.