Harga Bitcoin Stabil, Tekanan Jual Mereda

Analis memperkirakan harga akan bergerak bullish, meskipun aset kripto itu mungkin rentan terhadap penurunan lebih lanjut.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 10 Jan 2022, 11:53 WIB
Bitcoin - Image by MichaelWuensch from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin stabil di sekitar USD 41.000 atau sekitar Rp 587,18 juta (asumsi kurs Rp 14.321 per dolar AS) dan turun sekitar 9 persen selama seminggu terakhir.  Analis memperkirakan harga akan bergerak bullish, meskipun aset kripto itu mungkin rentan terhadap penurunan lebih lanjut. 

Pengurangan leverage di pasar berjangka Bitcoin dan Ether dapat menandakan kondisi pasar yang lebih sehat. Biasanya, ada kemungkinan volatilitas penurunan tambahan yang lebih rendah ketika pedagang mengurangi ukuran posisi mereka.

Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (10/1/2022), Genevieve Yeoh, seorang analis riset di Delphi Digital, menulis dalam sebuah posting blog menjelaskan awal pekan ini, berdasarkan data likuidasi, sepertinya beberapa pedagang leverage mencoba berspekulasi tentang rebound dan bergejolak dalam prosesnya. 

Likuidasi dapat mempercepat pergerakan harga ke bawah, terjadi ketika pertukaran secara paksa menutup posisi leverage trader sebagai mekanisme keamanan karena hilangnya sebagian atau total margin awal trader. Itu terjadi terutama dalam perdagangan berjangka. 

Untuk saat ini, bitcoin tetap mendekati level terendah tiga bulan, mengikuti penurunan di pasar ekuitas global.

Beberapa analis menunjukkan tanda-tanda stabilisasi di pasar crypto setelah aksi jual pada Rabu lalu yang menunjukkan sekitar USD 800 juta likuidasi selama penurunan harga. 

“Kami telah melihat pengurangan risiko yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir dengan tingkat pendanaan swap abadi BTC dan ETH mendekati nol,” kata David Duong, kepala penelitian institusional di Coinbase, menulis dalam sebuah buletin pada hari Jumat.

Perpetual swap adalah jenis produk perdagangan derivatif kripto, mirip dengan perdagangan berjangka tradisional.

“Leverage telah berkurang tajam, tercermin dalam basis BTC yang turun dari 20 persen pada awal Q3 2021 menjadi 5 persen pada Januari 2022 dan basis ETH turun dari 20 persen menjadi 2 persen pada periode yang sama (menurut data dari Deribit),” tulis Duong. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ada Aksi Jual?

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Aliran transaksi Bitcoin dan Ether ke bursa maupun dari bursa cenderung lebih rendah selama setahun terakhir. Namun, minggu ini, lebih banyak BTC pindah ke bursa, yang bisa menandakan pergeseran bearish dalam sentimen investor.

Arus masuk bersih menyiratkan niat investor untuk menjual, sementara arus keluar yang konsisten mewakili sentimen holding yang kuat dan mengambil pasokan yang beredar dari pasar sehingga membuka jalan bagi reli harga.

Sementara itu, kenaikan arus transaksi ke bursa baru-baru ini tidak menandakan perubahan tren. Analis memantau dengan cermat kenaikan berkelanjutan yang dapat menyebabkan aksi jual pasar yang berkepanjangan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya