Kasus Pria di Semeru Tendang Sesajen, Khofifah: Hormati Adat Istiadat

Khofifah mengingatkan bahwa Indonesia memiliki beragam suku, adat dan budaya sehingga sesama warga negara harus saling menghormati.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2022, 15:00 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya Kasus pembuangan sesajen di Gunung Semeru, Lumajang mendapat perhatian dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dia mengingatkan masyarakat saling menghormati beragamnya adat istiadat dan budaya di negara ini.

"Lebih baik tabayyun (mencari kejelasan hingga terang dan benar). Minta penjelasan untuk apa ini. Jadi melakukan hal baik dilakukan dengan cara baik dan tujuan yang baik, dan itu harus berseiring," ujar Khofifah, Senin, (10/1/2022), dilansir dari Antara.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengingatkan bahwa Indonesia memiliki beragam suku, adat dan budaya sehingga sesama warga negara harus saling menghormati.

"Jika ada persoalan budaya maka pendekatannya harus budaya. Lalu, jika persoalan agama maka pendekatannya harus agama," ucap dia.

"Sehingga melakukan hal yang mungkin bisa menyinggung suku, budaya dan adat tertentu. Sekali lagi, lebih baik tabayyun, tanya ke masyarakat dulu," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 


Tim Khusus Polda Jatim

Video berisi seorang pria menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru viral di media sosial. (Liputan6.com/ Istimewa)

Sebelumnya, viral video seorang memakai rompi hitam memaki pemakaian sesajen di kawasan Gunung Semeru. Dalam video itu, ia membuang sesajen di depannya, bahkan ada yang ditendang oleh pria tersebut.

Aparat Polda Jatim bahkan membentuk tim untuk mengejar seorang pria yang menendang sesajen tersebut.

"Kami sudah bentuk tim untuk melakukan pencarian terhadap pelaku," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko.

Perwira menengah Polri tersebut mengatakan pihaknya kini melakukan pencarian juga monitoring terhadap media sosialnya yang menaikkan video tersebut.

Ia mengimbau masyarakat maupun relawan agar menjaga kondusivitas di sekitar area bencana, termasuk Gunung Semeru.

"Karena kan selama ini Lumajang sudah mulai damai, mulai aman, dan mulai bagus. Jangan sampai dirusak dengan adanya video-video yang mengandung SARA dan kita harus menghormati kearifan lokal daerah situ," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya