Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada Selasa (11/1) larangan masuk bagi orang asing non-penduduk ke negara itu akan diperpanjang lebih lanjut hingga akhir Februari 2022.
"Kerangka kontrol perbatasan saat ini akan dipertahankan hingga akhir Februari," kata Fumio Kishida kepada wartawan Selasa pagi.
Baca Juga
Advertisement
Larangan masuk bagi orang asing non-penduduk ke Jepang telah berlaku sejak 30 November. Demikian dikutip dari Xinhua, Selasa (11/1/2022).
Putusan ini menyusul kasus pertama varian Omicron COVID-19 yang sangat menular di Jepang.
Langkah-langkah kontrol perbatasan terkait pencegahan COVID-19 saat ini, yang melarang masuk ke Jepang oleh orang asing yang bukan penduduk dan mengharuskan warga negara Jepang dan penduduk asing yang kembali untuk dikarantina di fasilitas yang ditunjuk pemerintah, pada awalnya diberlakukan selama sekitar satu bulan.
Kishida telah menyarankan di sebuah program TV Jepang baru-baru ini bahwa keputusan resmi apakah akan melanjutkan larangan masuk yang ketat dalam bentuknya saat ini akan diputuskan setelah akhir pekan selesai.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus COVID-19 di Jepang Naik Usai Tahun Baru 2022
Tokyo mencatat peningkatan kasus COVID-19 menjadi 103 pada Senin (3/1/2022). Angka itu adalah tertinggi selama sekitar tiga bulan terakhir.
Berdasarkan laporan Kyodo, kasus di Tokyo berada di bawah 100 pada awal Oktober 2021. Peningkatan kasus ini muncul di tengah kekhawatiran akibat varian Omicron.
Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, berkata bahwa ada 25 orang yang terinfeksi Omicron. Sebanyak 11 orang tidak punya catatan pergi ke luar negeri baru-baru ini.
Pada Senin, Perdana Menteri Fumio Kishida juga menggelar pertemuan dengan menteri kesehatan Shigeyuki Koto dan Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno untuk membahas situasi COVID-19.
Advertisement