Atasi Kerusuhan di Kazakhstan, China Dukung Pengiriman Militer Rusia

China mendukung penilaian presiden Kazakhstan bahwa sumber kerusuhan berkaitan dengan aktivitas teroris.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Jan 2022, 14:26 WIB
Tentara Kazakhstan mengendalikan jalan di Almaty, Kazakhstan, Sabtu (8/1/2022). Presiden Kazakhstan mengizinkan pasukan keamanan pada hari Jumat (7/1) untuk menembak mereka yang berpartisipasi dalam kerusuhan. (Vladimir Tretyakov/NUR.KZ via AP)

Liputan6.com, Nur-Sultan - China mendukung pasukan Rusia yang dikerahkan ke Kazakhstan untuk membantu memadamkan kerusuhan, kata Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi kepada Menlu Sergei Lavrov pada Senin (10/1) malam.

Dalam panggilan telepon yang diadakan antara kedua pihak dan dirangkum oleh media pemerintah China, Wang mengatakan bahwa China mendukung penilaian presiden Kazakhstan bahwa sumber kerusuhan berkaitan dengan aktivitas teroris.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (11/1/2022), Wang menambahkan bahwa China dan Rusia harus "menentang kekuatan eksternal yang mengganggu urusan internal negara-negara Asia Tengah".

Wang juga ingin mencegah adanya "revolusi warna" dan "tiga kekuatan jahat" yang menyebabkan kekacauan.

China mendefinisikan "tiga kekuatan jahat" sebagai ekstremisme agama, pemisahan diri teritorial dan terorisme kekerasan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Samakan Aktivitas Terorisme di Xinjiang

Sebuah truk militer, yang terbakar saat bentrokan, terlihat di sebuah jalan di Almaty, Kazakhstan, Minggu (9/1/2022). Pihak berwenang telah mendapatkan kembali kendali atas gedung-gedung administrasi. (Vladimir Tretyakov/NUR.KZ via AP)

Wang juga menggambarkan mereka sebagai penyebab di balik ketidakstabilan di provinsi Xinjiang, China.

Gedung-gedung pemerintah di Kazakhstan sempat direbut atau dibakar di beberapa kota pekan lalu karena protes damai yang awalnya menentang kenaikan harga bahan bakar berubah menjadi kekerasan.

Pasukan diperintahkan untuk menembak, membunuh serta memadamkan pemberontakan di seluruh negeri.

Pihak berwenang menyalahkan kekerasan itu pada "ekstremis", termasuk militan yang dilatih asing.


Infografis Jangan Buang Sembarangan, Ini Cara Kelola Masker COVID-19 Bekas Pakai

Infografis Jangan Buang Sembarangan, Ini Cara Kelola Masker Covid-19 Bekas Pakai. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya