Liputan6.com, Jakarta FK Novi Pazar, klub yang berlaga di Liga Super Serbia, berniat mendatangkan salah satu talenta sepak bola Indonesia. Tidak tanggung-tanggung tim yang berjuluk The Blues tersebut tertarik kepada Saddil Ramdani, winger lincah yang sempat menjadi langganan timnas Indonesia di era pelatih Luis Milla.
FK Novi Pazar, bukanlah klub baru. Tim yang berada di sebelah barat daya Serbia itu sudah berdiri selama 94 tahun. Melewati berbagai rezim dan perjalanan sejarah negara pecahan Yugoslovakia itu.
Advertisement
Berdiri pada tahun 1928, Novi Pazar awalnya bernama FK Sandžak. Klub ini juga sempat berganti nama menjadi FK Deževa. Namun sejak bergabung dengan tim lokal FK Ras pada tahun 1962 lalu, klub ini pun berganti nama menjadi FK Novi Pazar dan menggunakan nama itu hingga saat ini.
FK Novi Pazar sempat menjadi juara liga amatir Yugoslovakia. Sebelum Serbia merdeka, Novi Pazar bermain di Divisi II Liga Yugolsovakia. Novi Pazar promosi pada tahun 1984 usai memenangkan Liga Republik Serbia yang merupakan kompetisi sepak bola kasta ketiga di Yugoslovakia pada masa itu.
Hingga 2011, The Blues masih bermain di kompetisi divisi II. Namun pada akhir musim 2010-2011, kesempatan untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi, yakni Liga Super Serbia akhirnya terbuka.
Hal ini tidak lepas dari krisis keuangan yang menimpa juara liga divisi II, FK BASK. Kontroversi sempat mencuat mengenai tim mana yang pantas menggantikan posisi BASK di Liga Super Serbia. Sebab, selain FK Novi Pazar yang finish di urutan ketiga pada divisi II musim lalu, muncul juga nama FK Indija, tim yang degradasi dari Liga Super Serbia. Keduanya sama-sama berambisi tampil di liga eltie.
Permasalahan semakin kompleks karena kedua tim mengusung isu politik dalam perebutan ini.
Pergumulan menuju level teratas ini akhirnya dimenangkan FK Novi Pazar yang melaju ke Liga Super Serbia bersama tim peringkat kedua Radnički Kragujevac. Mantan pemain Serbia, Ivan Babic selanjutnya tercatat sebagai penyumbang gol perdana FK Novi Pazar di ajang elite tersebut.
Krisis Keuangan
Bermain di kompetisi tertinggi sepak bola Serbia ternyata tidak berjalan mulus bagi FK Novi Pazar. Krisis finansial membuat The Blues terseok-seok. Krisis terparah dialami pada pertengahan musim 2012/13 di mana kala itu, FK Novi Pazar berada di urutan ke-10 papan klasemen sementara.
Gaji pemain dan ofisial mulai tidak lancar. Akibatnya sejumlah pemain ternama dan staf memutuskan angkat kaki. Salah satunya adalah pemain berpengalaman, Irfan Vusljanin. Dalam pernyataannya kepada sejumlah media, Vusljanin sempat berkata," Saya sudah bermain dengan berbagai klub, tapi tidak ada yang separah kondisi di FK Novi Pazar." Tidak hanya pemain, pelatih FK Novi Pazar kala itu, Dragoljub Bekvalac, juga tidak mendapatkan gaji hingga empat bulan.
Masalah finansial mulai bisa dikendalikan pada musim-musim berikutnya. FK Novi Pazar pun semakin menjauh dari zona degradasi. Pada musim 2014/15, The Blues bahkan sempat finis di urutan ke-5.
Advertisement
Kembali ke Kasta Tertinggi
Pada musim 2019/2020, FK Novi Pazar sebenarnya finis di papan tengah Liga Utama Serbia (Divisi II). Hanya saja, restrukturisasi yang dilakukan Federasi Sepak Bola Rusia terhadap Liga Super Serbia sekali lagi memberi keuntungan bagi The Blues. Bermodalkan stadion yang memiliki standar UEFA, FK Novi Pazar akhirnya kembali ke liga elite Serbia menggantikan posisi FK Grafičar Beograd.
Novi Pazar sendiri bermarkas di Novi Pazar City Stadium yang memiliki kapasitas 12 ribu penonton. Stadion ini berada di timir kota dan secara resmi dibuka sejak 12 April 2012 lalu.
Kelompok Garis Keras
Selama ini, klub FK Novi Pazar digambarkan mendapatkan dukungan penuh dari mayoritas dari penduduk Bosniak, karena Novi Pazar adalah pusat budaya Muslim Bosniak di Serbia. Ada tiga kelompok garis keras pendukung FK Novi Pazar yang dikenal saat ini, yakni Torcida Sandžak, Ultra Azzurro, dan Ekstremi. Kelompok suporter pertama kali dibentuk pada 1980 dan suporter tim asal Turki, Fenerbahce yang pertama kali mengakuinya pada tahun 2011. Hubungan kelompok suporter dari Istanbul itu dikabarkan terjalin dengan baik dengan suporter FK Novi Pazar hingga saat ini.
Kelompok suporter FK Novi Pazar sebenarnya dikenal ramah terhadap suporter tim tamu. Meski demikian, sejumlah aksi yang dilancarkan kelompok garis keras mereka sempat menuai kritik.
Salah satunya pada Oktober 2012 saat ultras mengadakan pameran ejekan tentang pengambilan organ secara ilegal di Kosovo sebagai provokasi kepada Rad, tim yang berasal dari luar Novi Pazar. Sementara pada April 2013, kelompok garis keras Novi Pazar juga melemparkan bom rakitan ke dalam lapangan.
Bom tersebut jatuh di lintasan atletik, tapi tidak meledak. Bom tersebut diketahui dibungkus dengan lakban dan berisi paku. Pelaku akhirnya ditangkap. Sebelumnya pelaku juga merupakan sosok yang memicu kepanikan di stadion FK Novi Pazar dengan menyebar peringatan palsu terkait adanya bom.
Advertisement