Liputan6.com, Jakarta Allo Bank Tbk, semula bernama Bank Harda Internasional Tbk (BBHI). Perubahan nama tersebut dilakukan usai CT Corp mengakuisisi Bank Harrda pada kuartal pertama tahun lalu.
Usut punya usut, pemilihan nama Allo Bank tidak dicetuskan sembarangan. Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung (CT) menjelaskan, Allo merupakan singkatan dairi ‘All in One’.
Advertisement
Jika diperhatikan lebih jauh pada logo Allo Bank, terdapat angka ‘1’ di antara dua huruf ‘L’. CT menjelaskan, “Berarti itu one for all, all for one. Jadi satu untuk semua, semua untuk satu,” kata dia dalam konferensi pers di gedung BEI, Selasa (11/1/2022).
Di sisi lain, all in one tersebut dinilai merupakan refleksi dari ekosistem bank digital itu sendiri. Dalam hal ini, CT menyebutkan ekosistem yang sudah dimiliki CT Corp, di mana nantinya akan bergabungn dengan ekosistem milik grup Salim.
Ditambah bergabungnya ekosistem digital dari Bukalapak, salah satunya, maka akan menciptakan ekosistem bank digital yang unggul.
Gandeng Bank Digital Dunia
Dia mengatakan jika dalam membangun aplikasinya, Allo Bank menggandeng Bank Digital terbesar di dunia yang telah berkiprah delapan tahun dan memiliki lebih dari 200 juta nasabah.
Sehingga aplikasi Allo Bank disebut mampu untuk bersaing sebagai bank digital. Sayangnya, CT enggan mengungkapkan siapa entitas tersebut.
“Oleh karenanya kami yakin pasti kami mampu jawab tantangan baik dari jumlah nasabah, jenis transaksi, maupun hal-hal yang terkait dengan teknologi itu sendiri,” kata dia.
Advertisement