Polda Jatim Datangi Keluarga Penendang Sesajen Gunung Semeru di Lombok Timur, Apa Hasilnya?

Dalam pertemuannya, kepolisian mendapat klarifikasi dari pihak keluarga pria yang belakangan identitasnya terungkap dengan inisial F tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2022, 23:08 WIB
Video berisi seorang pria menendang sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru viral di media sosial. (Liputan6.com/ Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Tim Polda Jatim menemui pihak keluarga pria yang membuang dan menendang sesajen di Gunung Semeru Lumajang di wilayah Kabupaten Lombok Timur.

"Jadi, kami dari Polda NTB sifatnya membantu, back-up dan Polda Jatim sudah menjumpai pihak keluarga di Lombok Timur," ucap Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Artanto, Selasa (11/1/2022) dikutip dari Antara.

Dalam pertemuannya, kepolisian mendapat klarifikasi dari pihak keluarga pria yang belakangan identitasnya terungkap dengan inisial F tersebut.

"Pihak keluarga sudah menyatakan bahwa F ini memang betul dari keluarga mereka," ujarnya.

Dari keterangan pihak keluarganya, F adalah orang berpendidikan yang saat ini sedang menempuh program pendidikan sarjana di Yogyakarta.

"Jadi F ini lulusan Madrasah Tsanawiyah di Lombok Timur dan lanjut Madrasah Aliyah di Yogyakarta. Sekarang sedang sekolah S-1 di salah satu universitas di Yogyakarta," ucap dia.

Artanto menegaskan bahwa Polda NTB dalam persoalan ini hanya menindaklanjuti hasil koordinasi Polda Jatim. Karena itu, persoalan tersebut kini berada di bawah kewenangan Polda Jatim.

 


Viral di Media Sosial

Sebelumnya, F viral di media sosial dengan aksinya dalam sebuah unggahan video sedang memakai rompi hitam dan berkomentar soal sesajen yang ada di kawasan Gunung Semeru. Dalam video tersebut, ia terlihat membuang dan menendang sesajen yang ada di hadapannya.

Tak disangka, video tersebut telah menimbulkan banyak reaksi masyarakat. Salah satunya, muncul dari putri sulung Presiden Ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, dalam Twitternya @AlissaWahid.

Ia mencuitkan, "mempersilakan kalau ada masyarakat yang yakin dengan sesajen itu tidak boleh. Tapi, memaksakan keyakinan tersebut kepada yang meyakini itu tidak boleh."

"Repot memang ketemu yang model-model begini. Susah banget memahami bahwa dunia bukan milik kelompoknya saja," cuitnya.

Begitu juga ungkapan kecewa datang dari Bupati Lumajang Thoriqul Haq. Menurut dia, pria tersebut bukan mengurus tugasnya dan malah melanggar nilai-nilai yang ada di masyarakat lokal sekitar Gunung Semeru. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya