Raksasa Bank di Jerman N26 Akan Fokus Layanan Kripto

Raksasa bank di Jerman yaitu N26 berencana meluncurkan bisnis perdagangan cryptocurrency pada akhir 2022.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 11 Jan 2022, 19:14 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Dalam dua tahun terakhir beberapa perusahaan fintech antara lain PayPal, Robinhood, dan lainnya mulai memasuki ruang cryptocurrency. Sekarang, raksasa bank di Jerman yang berkantor pusat di Berlin yaitu N26 berharap bisa mengikuti rute sama yang lebih cepat.

Salah satu pendiri N26, Max Tayenthal mengatakan kepada Financial Times dalam sebuah wawancara baru-baru ini perusahaan telah mempercepat ekspansi globalnya. 

Perusahaan saat ini menutup operasinya di Amerika Serikat setelah keluar dari Inggris pada 2020. Selain itu menurut dia, N26 Seharusnya berfokus pada kripto daripada ekspansi global. 

"Haruskah kita membangun perdagangan dan kripto daripada meluncurkan N26 di AS? Kalau dipikir-pikir, itu mungkin ide yang cerdas,” kata Tayenthal seperti dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (11/1/2022). 

N26 sekarang berencana meluncurkan bisnis perdagangan cryptocurrency pada akhir tahun ini. Kemudian akan diikuti dengan peluncuran pialang ekuitas pada 2023. 

"Kami benar-benar ingin memperluas jagat produk kami, dan kami harus melakukannya," kata salah satu pendiri N26 lainnya. 

N26 adalah salah satu perusahaan internet banking terkemuka di Jerman. Tahun lalu, N26 bernilai €7,8 miliar (USD 8,7 miliar). Terlepas dari masalah perusahaan baru-baru ini dengan regulator keuangan Jerman, Tayenthal mengatakan N26 sedang menjajaki kemungkinan go public sebelum akhir tahun. 

Beberapa perusahaan fintech besar menjadi sangat terlibat dalam ruang cryptocurrency. Revolut dan PayPal bahkan memungkinkan pelanggan mereka untuk membeli dan menjual cryptocurrency di platform mereka. PayPal, sementara itu, dilaporkan hampir meluncurkan stablecoinnya sendiri. 

Bahkan beberapa perusahaan besar saat ini sangat ingin menyediakan layanan keuangan yang berfokus pada Bitcoin kepada pelanggannya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mai Capital Prediksi 2022 Jadi Tahun yang Sulit untuk Kripto

Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Sebelumnya, kepala strategi ekuitas dan presiden regional Mai Capital Management, Chris Grisanti, telah memperkirakan tahun ini akan sulit bagi cryptocurrency yang sebagian besar disebabkan oleh peraturan. 

Namun, ia mengharapkan cryptocurrency yang sudah mapan, antara lain Bitcoin dan Ether, untuk kembali berhasil dengan baik ketika regulasinya menjadi lebih fokus.

“Saya pikir ini akan menjadi tahun yang lebih sulit untuk kripto, Akan ada seruan untuk regulasi dari semua tempat, seperti dari China, dari Eropa, dan di sini di Amerika Serikat,” kata Grisanti dalam wawancaranya pada CNBC, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Senin, 10 Januari 2022.

Meskipun demikian, ahli strategi ekuitas itu melihat beberapa cryptocurrency akan berhasil pada masa depan. Grisanti menuturkan, cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum sebagai jajaran atas aset kripto memiliki masa depan yang baik setelah regulasi aset kripto menjadi lebih fokus. 

Setelah peraturan diberlakukan, investor institusional akan lebih nyaman memperlakukan Bitcoin tidak seperti mata uang tetapi seperti emas, yang merupakan lindung nilai terhadap inflasi dan hal-hal lain. 

Sebuah survei yang dilakukan baru-baru ini oleh Nickel Digital Asset Management, manajer dana lindung nilai aset digital Eropa yang teregulasi, juga menunjukkan investor institusi optimistis tentang lebih banyak regulasi yang masuk ke industri kripto.

Sekitar 73 persen investor institusional dan manajer kekayaan percaya ini akan berdampak positif pada harga crypto dan aset digital dan 32 persen percaya itu. akan memiliki efek yang sangat positif.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya