BKI Ingin Selamatkan 4.000 Daerah Aliran Sungai di Indonesia

Kepedulian penuh BKI terhadap kemanfaatan sosial, ekonomi dan lingkungan dengan menyerukan gerakan nasional menanam pohon

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2022, 21:46 WIB
Foto dari udara pada 14 Juni 2020 memperlihatkan aliran Sungai Gaqu yang melewati area relokasi di Kota Chido di Wilayah Dengqen di Qamdo, Daerah Otonom Tibet, China. (Xinhua/Tian Jinwen)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)/BKI Dr. Rudiyanto menyampaikan kepedulian penuh BKI terhadap kemanfaatan sosial, ekonomi dan lingkungan dengan menyerukan gerakan nasional menanam pohon untuk menyelamatkan 4.000 Daerah Aliran Sungai (DAS).

“BKI melakukan kegiatan terkait konservasi terumbu karang dan penanaman mangrove. Kami lebih fokus pada kegiatan penanaman pohon di kawasan pesisir, tetapi juga bisa berperan di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan peran serta dari beberapa anak perusahaan,” ucap Rudiyanto pada webinar ‘Gerakan Nasional Menanam Pohon’ yang diadakan oleh Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI) yang bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK) pada Senin, 10 Januari 2022.

Rudiyanto menambahkan bahwa perbaikan terumbu karang dan mangrove diharapkan akan memperbaiki ekosistem kawasan pesisir dan menanggulangi kerusakan akibat gelombang tinggi, potensi bahaya abrasi, dan lain-lain.

Pembicara kunci webinar tersebut, Direktur Konservasi Tanah dan Air Ditjen PDASRH-KLHK Dr. Muhammad Zainal Arifin, S.Hut.,M.Si. memaparkan bahwa terdapat sekitar 4000 DAS yang harus dipulihkan, di mana 108 DAS sudah dalam kondisi pulih.

“Kerusakan DAS disebabkan oleh eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali, sehingga membutuhkan solusi berupa optimalisasi lahan, menjaga menara air alami, konservasi tanah dan air dan pemberdayaan masyarakat untuk menjamin kemanfaatan sosial dan ekonomi,” ujar Zainal.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Mangrove Gunung Anyar (Sumber: @kennyindra/Instagram)

Selanjutnya

Sementara itu, Ketua Himpunan Ilmu Tanah Indonesia, Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc., mengingatkan pentingnya peran tanah dan lingkungan dalam mendukung program penanaman pohon.

“Dimulai dari pentingnya proses fotosintesis sampai kemanfaatan sosial ekonomi lingkungan yang dapat diraih. Penting adanya sinergi para pihak dalam aksi nasional menanam pohon ini,” ujar Bud.

Fenomena kerusakan DAS ini menjadi perhatian khusus bagi beberapa pihak sehingga perlu diadakan kegiatan rehabilitasi DAS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya