Liputan6.com, Jakarta Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) atau emas Antam untuk jual dan beli naik pada hari ini. Harga emas Antam melonjak Rp 6.000 menjadi Rp 940 ribu per gram pada perdagangan hari ini dari sebelumnya dipatok Rp 934 ribu per gram.
Sementara harga buyback emas Antam, naik lebih besar lagi sebesar Rp 7.000 menjadi Rp 837.000 per gram.
Advertisement
Adapun harga buyback ini merupakan besaran harga yang dipatok Antam saat masyarakat ingin menjual kembali emas Antam miliknya.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Pada Rabu (12/1/2022) ini, hingga pukul 08.26 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Selain emas batangan 24 karat, Antam juga menjual emas dalam bentuk lain, seperti batik, koin dinar, dirham maupun koleksi lainnya.
Harga emas Antam bercorak batik ukuran 20 gram dijual Rp 18.860.000. Sementara ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.750.000. Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen.
Bahkan jika masyarakat menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak 0,45 persen.
Berikut rincian harga emas Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 520.000
* Pecahan 1 gram Rp 940.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.824.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.716.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.504.000
* Pecahan 10 gram Rp 8.930.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.162.500
* Pecahan 50 gram Rp 44.205.000
* Pecahan 100 gram Rp 88.290.000
* Pecahan 250 gram Rp 220.337.000
* Pecahan 500 gram Rp 440.375.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 880.600.000.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Emas Naik 1 Persen
Harga emas naik 1 persen pada hari Selasa karena dolar tergelincir setelah kesaksian Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di depan Kongres tidak menimbulkan kejutan dalam hal pengetatan moneter. Sementara mundurnya imbal hasil obligasi juga memberikan dukungan.
Dikutip dari CNBC, Rabu (12/1/2022), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.819,58 per ons pada 14:26. ET. Emas berjangka AS ditutup naik 1,1 persen pada USD 1,818,50.
"Fakta bahwa Powell tidak lebih hawkish dari yang diharapkan mungkin sedikit meredakan kenaikan pasar emas,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Powell mencatat bahwa pembuat kebijakan masih memperdebatkan pendekatan untuk mengurangi neraca Fed dan mengatakan inflasi berjalan sangat jauh di atas target dan "jalan panjang" untuk mendekati kebijakan restriktif.
Mengikuti pernyataan Powell, dolar AS turun 0,4 persen terhadap para pesaingnya, sementara benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun mundur dari tertinggi baru-baru ini.
Emas sering dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi emas batangan sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini meningkatkan biaya peluang untuk menahannya.
"Harga emas naik karena reli imbal hasil obligasi berhenti karena Ketua Fed Powell mengisyaratkan Fed kemungkinan akan mulai menormalkan kebijakan tahun ini," Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA, menulis dalam sebuah catatan.
"Semakin lama emas bertahan di atas USD 1.800, semakin terganggu harga jualnya," lanjutnya.
Advertisement