Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, konfirmasi kasus harian COVID-19 di Indonesia meningkat menjadi 802 orang. Data tersebut per Selasa, 11 Januari 2022.
Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), dari 537 kasus di Jakarta, 435 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.
Baca Juga
Advertisement
"Saya ingin sampaikan pada teman-teman semua, hari ini jumlah kasus mencapai 802 kasus. Sebagian besar disumbangkan oleh pelaku perjalanan luar negeri," terang Luhut saat konferensi pers Update Penanganan Omicron pada Rabu, 12 Januari 2022.
"Oleh karenanya, untuk kesekian kalinya, kami sekali lagi mengimbau masyarakat untuk tidak berpergian dulu ke luar negeri dalam 2-3 minggu ke depan."
Upaya tersebut, lanjut Luhut B. Pandjaitan untuk menjaga penularan yang makin cepat dari luar negeri. Pemerintah juga terus memonitor kasus Omicron dan menyiapkan langkah antisipasi.
"Kami akan terus memonitor secara ketat dan akan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan. Perawatan di rumah sakit akan menjadi salah satu indikator utama kami atau siaga utama ketika Bed Occupancy Rate (BOR) mendekati 23 persen di rumah sakit," jelasnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Kasus Omicron 506 Orang
Di tengah kasus COVID-19 yang naik, Kementerian Kesehatan per Senin, 10 Januari 2022 mencatat, terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 506 kasus.
Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), yang mana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, sebanyak 415 merupakan PPLN dan 84 kasus transmisi lokal.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang Omicron. Terlebih karakteristik Omicron yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat.
“Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi Omicron cenderung mengalami peningkatan. Dari pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF), kasus probable Omicron pada PPLN cenderung meningkat," ungkap Nadia melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 12 Januari 2022.
"Hasil Whole Genome Sequencing (WGS) juga menunjukkan proporsi Omicron yang mulai mendominasi."
Walau begitu, dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit.
Oleh karena itu, Kemenkes akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.
“Kami bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah,” lanjut Nadia.
Advertisement