Top 3: CT Bakal Suntik Modal kepada Garuda Indonesia

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Rabu, 12 Januari 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Jan 2022, 10:30 WIB
Pengusaha Chairul Tanjung hadiri konferensi pers PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), Selasa (11/1/2022) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - CT Corp berencana menambah modal untuk maskapai pelat merah Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Hal itu diungkapkan oleh pengusaha Chairul Tanjung (CT).

Rencananya, aksi tersebut dilaksanakan saat restrukturisasi Garuda Indonesia rampung. Adapun saat ini, CT mengatakan proses restrukturisasi masih berkutat pada negosiasi dengan lessor. Namun demikian, dengan ada PKPU diharapkan proses restrukturisasi utang Garuda Indonesia akan segera menemui titik terang.

"Yang masih maju mundur itu lessor. Tapi sebagian sudah menyetujui. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi selesai. Kalau sudah selesai, nanti rencananya kita akan tambah modal untuk perkuat Garuda Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 11 Januari 2022.

Artikel CT Corp Bakal Suntik Modal ke Garuda Indonesia menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Rabu (12/1/2022):

1.CT Corp Bakal Suntik Modal ke Garuda Indonesia

CT Corp berencana menambah modal untuk maskapai pelat merah Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Hal itu diungkapkan oleh pengusaha Chairul Tanjung (CT).

Rencananya, aksi tersebut dilaksanakan saat restrukturisasi Garuda Indonesia rampung. Adapun saat ini, CT mengatakan proses restrukturisasi masih berkutat pada negosiasi dengan lessor. Namun demikian, dengan ada PKPU diharapkan proses restrukturisasi utang Garuda Indonesia akan segera menemui titik terang.

"Yang masih maju mundur itu lessor. Tapi sebagian sudah menyetujui. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama lagi selesai. Kalau sudah selesai, nanti rencananya kita akan tambah modal untuk perkuat Garuda Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 11 Januari 2022.

Berita selengkapnya baca di sini

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


2.Multipolar Bidik Dana Hampir Rp 1 Triliun dari Rights Issue

PT Multipolar Tbk transformasi perusahaan dengan mengganti nama dan logo (Foto: Multipolar)

PT Multipolar Tbk (MLPL) akan menambah modal dengan penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD VII) atau rights issue.

PT Multipolar Tbk (MLPL) menawarkan saham sebanyak-banyaknya 1.999.619.611 saham kelas C dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan Rp 500 per saham.  Dana hasil rights issue yang akan diperoleh Multipolar sekitar Rp 999,80 miliar. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 11 Januari 2022.

Jumlah saham yang ditawarkan dalam rights issue itu 12,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue. Adapun setiap pemegang 51 saham atas naka kelas A, B, dan C yang namanya tercantum dalam daftar pemegang saham pada 4 Maret 2022 mendapatkan tujuh HMETD.

Berita selengkapnya baca di sini


3.Tersengat Vaksin Booster COVID-19, Cermati Hal Ini Sebelum Lirik Emiten Farmasi

Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah akan mulai melakukan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster mulai Rabu, 12 Januari 2022. Vaksinasi booster akhirnya diberikan gratis kepada masyarakat.Mula-mula, vaksin booster diberikan kepada kelompok prioritas yakni bagi lanjut usia (lansia) dan kelompok rentan.

Adapun syarat dan ketentuan untuk mendapatkan vaksinasi ketiga ini adalah calon penerima sudah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua lebih dari 6 bulan sebelumnya.Sehubungan dengan itu, emiten farmasi disebut bakal kebagian berkah tetapi tidak semuanya.

Pengamat Pasar dari Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada menyebutkan, hanya emiten-emiten yang terlibat dalam pengadaan vaksin booster yang berpeluang ketiban untung.

Berita selengkapnya baca di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya