Erick Thohir: Awal 2022, Harga Bahan Pangan hingga Pupuk Mahal

Menteri BUMN Erick Thohir mencermati, pasar global dan Indonesia saat ini tengah mengalami tiga tekanan yang sangat signifikan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Jan 2022, 12:20 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir bekerja nyata untuk meningkatkan SDM Indonesia melalui perusahaan negara. (Dok BUMN)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mencermati, pasar global dan Indonesia saat ini tengah mengalami tiga tekanan yang sangat signifikan.

Pertama, bagaimana stabilitas daripada supply chain jadi ketidakpastian. Hal ini yang kemudian menyebabkan harga komoditi menjadi mahal, seperti salah satunya harga bahan pangan.

"Contoh kita diuntungkan harganya mahal, tapi tentu ibu-ibunya jadi gundah. Ini hal yang terjadi," ujar Erick Thohir saat meluncurkan BUMN Holding Pangan, Rabu (12/1/2022).

"Sama di pupuk, bicara pupuk bahan baku baik sampai tiga kali lipat. Artinya ada tekanan di 2022 ini. Itu lah yang terjadi saat ini," dia menambahkan.

Tekanan lain, bagaimana disrupsi digital dan inovasi jadi sangat penting. Dia lantas menengok beberapa negara tetangga yang bisa hasilkan produk pangan jauh lebih baik dari Indonesia.

"Di beberapa negara tetangga punya beberapa produk unggulan, berdasarkan research dan teknologi. Kita masih terjebak supply-demand. Dan negara tetangga sudah punya produk-produk unggulan," tuturnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sektor Kesehatan

Menteri BUMN Erick Thohir dalam Sinergi untuk Negeri yang digelar Telkomsel, Senin (22/11/2021).

Ketiga, tentu tekanan kesehatan. Karena itu sejak awal dia selalu menekankan, negara harus punya ekosistem sendiri. "Kita harus Punya roadmap Indonesia, bukan roadmap china, bukan roadmap Amerika. Negara kita berbeda dari negara lain," tegasnya.

Oleh karenanya, ia ingin membentuk ekosistem Indonesia yang kuat dari godaan pasar luar. Sebab, jika pemerintah tidak memperbaiki ekosistem, roadmap, market, tentu akan terus kalah dari negara lain.

"Dan hanya melihat Indonesia sebagai market, sumber daya alam yang baik. Melihat kemegahan VOC yang akhirnya negara Belanda kaya. Kita tetap miskin selama 350 tahun," keluhnya.

"Mau ego sektoral yang tidak beri solusi pada negara dan rakyat kita, atau pilihannya hanyabsatu, kita membuka hati kita, kita gotong royong membangun yang namanya ekosistem indoneia," imbuh Erick Thohir

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya