Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Golkar Nusron Wahid didapuk menjadi Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ditunjuk sebagau ketua bidang.
Hal ini tertuang dalam urat Keputusan PBNU Nomor 01/A.2.04/01/2022 tentang Pengesahan Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027. Keputusan ini berlaku mulai 12 Januari 2022.
"Waketum, Haji Nusron Wahid," kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat mengumumkan susunan kepengurusan dalam konferensi pers, Rabu (12/1/2022).
Pada Bulan Januari 2011, Nama Nusron Wahid dikenal karena terpilihnya sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang berafiliasi dengan organisasi agama terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama.
Kemenangannya menimbulkan polemik setelah sebelumnya terjadi perdebatan tentang aturan batasan usia calon ketua umum yang maksimal 40 tahun.
Namun, masalah tersebut dapat ditangani ketika mantan Ketua Umum PBNU, Said Agil Siradj, turun tangan. Di era kepemimpinannya, semua unit usaha yang dilakukan oleh kader Ansor digalakkan untuk membangun organisasi yang maksimal.
Pengurus Lainnya
Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid juga masuk dalam jajaran kepengurusan PBNU 2022-2027. Bersama Khofifah, dia diangkat sebagai ketua bidang PBNU.
Kemudian, ada nama Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen PBNU).
Gus Ipul merupakan Wali Kota Pasuruan sejak 26 Februari 2021. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur sejak 12 Februari 2009 hingga 12 Februari 2019.
Gus Yahya menyampaikan kepengurusannya mengakomodir pihak-pihak dari berbagai elemen dan latar belakang. Salah satunya, dari partai politik.
"Pengurus besar Nahdlatul Ulama yang kita miliki saat ini adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang berwajah Nusantara," ujar Gus Yahya.
Advertisement