Liputan6.com, Jakarta - Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, masih menjadi pembicaraan hangat publik usai menyelesaikan Piala AFF 2020/2021 menjadi juara kedua. Hal itu menggelitik Deddy Corbuzier untuk mengundangnya untuk podcast miliknya, Selasa (11/1/2022).
Saat menjadi bintang tamu, Shin Tae-yong mengungkap alasan memilih Indonesia untuk karier hingga kejelekan pemain bola Indonesia, salah satunya tentang weight training.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih asal Korea Selatan membongkarnya ketika Deddy Corbuzier menanyakan langsung.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
3 Kejelekan
Ada tiga hal kejelekan pemain sepak bola Tanah Air yang diungkap Shin Tae-yong.
"Pertama, memang kurang mental profesionalnya. Kedua, masalah makan dan yang ketiga weight training. Jadi mereka sampai tidak tahu mengapa mereka harus weight training," ungkapnya dalam bahasa Korea yang ditranslate oleh Jeje.
Advertisement
Kenapa Harus Weight Training?
Ternyata Deddy Corbuzier juga merasa heran kenapa pemain bola harus melakukan weight training atau latihan angkat beban.
"Jadi sangat-sangat penting weight training untuk menguatkan. Maksudnya kan main bola pasti main kan main body keras, ketabrak, kebentur gitu kalau enggak gitu kan bakal gampang cedera. Kalau kalah main body enggak bisa keluarin kemampuan kita masing-masing," lanjutnya.
Penting
Ditambahkan bahwa weight training begitu penting bagi pemain bola.
"Setelah coach Shin datang ke Indonesia juga merasakan banyak orang Indonesia tidak tahu mengapa harus weight training," sambungnya.
Advertisement
Banyak Karbo
Mengenai makanan, Shin Tae-yong juga menjelaskan bahwa pemain sepak bola lebih banyak memakan nasi goreng dan gorengan.
"Jadi harus banyak makan protein. Mereka low protein, lebih banyak karbo sehingga tidak ada power-nya. Sekarang saya sedang mengubahnya menjadi lebih baik," tambahnya.
Tidak Bisa Kontrol
Sayangnya, Shin hanya bisa mengontrol makanan pemain saat dalam camp.
"Kalau sedang dalam training camp coach Shin memang bisa mengubahnya. Tapi kalau selesai training camp, kembali ke tim tidak bisa dikontrol," bebernya.
Advertisement