Liputan6.com, Jakarta - Layar bioskop kembali semarak usai dihantam badai pandemi Covid-19. Mulai dibukanya bioskop, juga mendatangkan kebahagiaan bagi para pemeran film Trah 7. Film horor ini harus menunda penayangan selama dua tahun sebelum diresmikan tayang di bioskop mulai 13 Januari 2022.
Diana Limbong selaku produser film yang dibintangi Gary Iskak, Chantiq Schagerl, Erwin Cortez dan sejumlah bintang muda lainnya, tak sanggup mengungkap ekspresi bahagia saat tahu film yang diproduksinya menemui pecinta film di Indonesia.
"Sekarang saya sangat berbahagia, akhirnya bisa menggelar film ini untuk pecinta film Indonesia," kata Diana Limbong saat menggelar Gala Premiere Trah 7 di XXI Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Baca Juga
Advertisement
Penantian Panjang
Diana Limbong merasakan perjuangan berat saat memproduksi film Trah 7 bersama sutradara Ferial Rachmani. Pasalnya, kata dia, semua dilakukan saat Indonesia terkena wabah pandemi virus corona.
"Semua ide dan proses kreatif tetap maksimal dijalankan selama pandemi. Tapi saat itu film kami belum bisa diputar dan diperlihatkan ke masyarakat," kata dia.
Advertisement
Film Horor Berbeda
Film Trah 7, diakui Diana Limbong, bakal menghadirkan kengerian berbeda saat disaksikan penonton di layar bioskop. Ia merasa memiliki pembeda dari sisi cerita dan eksekusi sinematografi.
"Ini menginspirasi saya untuk membuat film horor yang beda dari yang pernah ada," dia menguraikan.
Sinopsis
Trah 7 yang diproduksi DLK Production mengisahkan sosok Karyono yang menginginkan kekayaan materi dengan cara memuja setan. Berhasil meraih kekayaan yang diimpikan, Karyono malah mengumbar nafsu tanpa peduli pada larangan yang pernah didengarnya, yakni tidak boleh meniduri gadis tertentu.
Peristiwa singkat tersebut menyebabkan Karyono dijatuhi kutukan sampai tujuh turunan. Siapa sangka, turunan ketujuh yang dimaksud adalah Nico, sosok mahasiswa playboy yang diperankan oleh aktor muda Kevin Torsten.
Advertisement
