Tarif KRL Bakal Naik Jadi Rp 5.000 pada April 2022

Usulan kenaikan tarif KRL Commuter Line merupakan hasil kajian kemampuan membayar dan kesediaan pengguna untuk membayar kereta api perkotaan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Jan 2022, 18:14 WIB
Rangkain KRL Commuter Line bersiap menuju Stasiun Manggarai, Jakarta, Minggu (26/9/2021). Jalur layang (elevated track) KRL Bogor Line di Stasiun Manggarai yang terdiri dari empat peron bagi penumpang kereta relasi tujuan Jakarta-Bogor. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian tengah mengkaji usulan kenaikan tarif KRL Commuter Line pada April 2022.

Rencananya, ongkos KRL akan naik dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 untuk 25 km pertama. Sedangkan 10 km selanjutnya bakal dikenakan penambahanan biaya Rp 1.000.

Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu Lintas dan L Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Arif Anwar mengatakan, rekomendasi usulan kenaikan tarif merupakan hasil kajian kemampuan membayar (ability to payment) dan kesediaan pengguna untuk membayar (willingness to pay) kereta api perkotaan.

"Nah ini dari hasil survei tadi ini masih ada tahap diskusi juga. Kita akan usulkan penyesuaian tarif KRL kurang lebih Rp 2.000 pada 25 km pertama. Jadi kalau yang semula sebesar Rp 3.000 untuk 25 km ini jadi Rp 5.000," terangnya, Rabu (12/1/2022).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kemampuan Membayar

KRL berhenti di Stasiun Jatinegara, Jakarta, Selasa (27/7/2021). VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengungkapkan jumlah penumpang KRL mengalami peningkatan hingga 25 persen sejak penerapan PPKM Level 4. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Dari survei yang dilakukan di lingkup Jabodetabek, rata-rata kemampuan membayar masyarakat sebesar Rp 8.486 untuk ongkos KRL. Sementara kesediaan membayar masyarakat pada moda Commuter Line sebesar Rp 4.625.

Total responden yang berasal dari semua lintas KRL seperti Bogor, Bekasi, Serpong dan Tanggerang sebanyak 6.841 orang. Terdiri dari responden pria 51 persen (3.577 orang) dan Wanita sebesar 49 persen (3.364 orang).

Sedangkan komposisi responden adalah pekerja sebesar 53 persen, produktif lain (sektor informal) 23 persen, serta pengguna untuk wisata dan rekreasi sebanyak 8 persen, dan 18 persen untuk keperluan lain.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya