Allo Bank Bidik Rp 4,8 Triliun dari Rights Issue, Ini Rincian Penggunaan Dananya

PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) menjelaskan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai rencana rights issue.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2022, 18:56 WIB
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank miliki Konglomerat Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) menjelaskan ke regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait rencana alokasi penggunaan dana yang diperoleh perseroan melalui penawaran umum terbatas (PUT) III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/ PMHMETD III.

Melalui PMHMETD III atau rights issue, Allo Bank akan menerbitkan sebanyak 10,04 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Saham tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 478 per saham. Sehingga perseroan berpotensi meraup Rp 4,8 triliun melalui rights issue ini.

Hal tersebut disampaikan oleh manajemen PT Allo Bank Indonesia Tbk, Selasa (11/1/2022).Manajemen Allo Bank menjelaskan seluruh dana yang diperoleh perseroan (Allo Bank) dari PUT III dengan HMETD ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang menjadi kewajiban perseroan, akan digunakan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.

Hal ini dalam rangka rangka meningkatkan modal inti perseroan menjadi kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI), yang termasuk dalam kelompok KBMI 2, sebagaimana dimaksud dalam POJK No.12/POJK.3/2021 tentang Bank Umum.

Selain itu, dana akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan termasuk mengembangkan usaha dalam bidang perkreditan dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital, dengan skala prioritas penggunaan dana sebagai berikut:

1. Sekitar 85 persen dana digunakan untuk pengembangan usaha perseroan, khususnya dalam bidang perkreditan dengan inovasi teknologi 

2. Sekitar 10 persen untuk investasi di infrastruktur teknologi informasi

3. Sisanya 5 persen untuk pengembangan operasional, yaitu pengembangan produk dan fitur seperti UMKM, crossborder transfer, akuisisi nasabah program royalty dan lain-lain. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


6 Investor Strategis Ikut Partisipasi dalam Rights Issue

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Melalui rights issue ini, ada enam investor strategis ini yang akan menyerap saham baru yang diterbitkan Allo Bank.  Berikut adalah nama keenam investor strategis tersebut:

1. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)

2. Abadi Investments Pte.Ltd

3. PT Indolife Investama Perkasa

4. H Holdings Inc

5. Trusty Cars Pte.Ltd

6. PT CT Corpora

Rencananya, MC, selaku pemegang utama BBHI sebanyak 90 persen, hanya akan menyerap sebanyak 2.712.777.020 HMETD atau sebanyak 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi hak MC. Dengan memperhatikan harga pelaksanaan HMETD sebesar Rp 1.296.707.415.560.

Selanjutnya untuk memenuhi kewajiban MC untuk mengurangi (mendilusi) kepemilikannya, sebagaimana diatur dalam pasal 21 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.9/POJK.04/2018 tentang Pengambilan Perusahaan Terbuka pada waktu MC menjadi pengendali Allo Bank, maka MC akan mengalihkan sebagian HMETD yang menjadi haknya kepada keenam investor strategis tersebut.

Dengan asumsi seluruh pemegang saham dan keenam investor strategis yang mendapatkan pengalihan HMETD dari MC melaksanakan haknya untuk membeli saham baru dalam PMHMETD III, berikut adalah gambaran struktur pemegang saham Alloi Bank:

1. PT Mega Corpora memiliki sebanyak 60,87 persen saham BBHI

2. Ali Gunawan (Komisaris) memiliki sebanyak 0,04 persen saham BBHI

3. Masyarakat memiliki sebanyak 9,96 persen saham BBHI

4. PT Bukalapak.com Tbk memiliki sebanyak 11,49 persen saham BBHI

5. Abadi Investments Pte Ltd. memiliki sebanyak 7 persen saham BBHI 

6. PT Indolife Investama Perkasa memiliki sabanyak 6,00 persen saham BBHI

7. H Holdings Inc memiliki sebanyak 2,07 persen saham BBHI

8. Trusty Cars Pte Ltd. memiliki sebanyak 0,69 persen saham BBHI

9. PT CT Corpora memiliki sebanyak 1,88 persen saham BBHI

Pada perdagangan, Rabu, 12 Januari 2022, saham BBHI ditutup di Rp 6.800 per saham, turun sebanyak Rp 500 dibandingkan penutupan perdagangan, Selasa, 11 Januari 2022, yaitu di Rp 7.300 per saham.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya