Liputan6.com, Jakarta - Start-up agritech Indonesia eFishery meraih suntikan modal melalui pendanaan seri C senilai USD 90 juta atau setara Rp 1,3 triliun. Suntikan modal tersebut rencananya akan digunakan untuk mengembangkan usaha salah satunya merekrut karyawan.
Co-founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah mengatakan, karakteristik Startup eFishery cukup berbeda dengan startup lain. Salah satunya masih memerlukan tenaga kerja yang banyak untuk merekrut pembudidaya.
Asal tahu saja, di 2022 ini eFishery berencana untuk menambah 200 ribu pembudidaya. Jumlah tersebut meningkat 4 kali lipat dibanding 2021. Selain itu, karyawan juga dibutuhkan untuk mengembangan sistem dan produk.
"Kami menargetkan untuk merekrut 1.000 karyawan baru tahun ini, tidak hanya untuk menciptakan dampak di industri akuakultur Indonesia, namun untuk skala yang lebih besar yaitu menembus pasar global,” kata Gibran di Jakarta pada Rabu (12/1/2022).
Selain itu, pendanaan ini juga akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan, ekspansi regional, dan mencapai target untuk menjadi perusahaan teknologi akuakultur terdepan.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dapat Pendanaan
eFishery meraih pendanaan seri C senilai USD 90 juta setara Rp 1,3 triliun. Ini merupakan pendanaan terbesar di dunia yang diperoleh perusahaan rintisan di bidang teknologi akuakultur.
Putaran pendanaan dipimpin Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India, dengan partisipasi dari investor lainnya yaitu the Northstar Group, Go-Ventures, Aqua-Spark, dan Wavemaker Partners.
Rencananya, pendanaan ini akan digunakan untuk meningkatkan platform dan layanan serta memperkuat produk digital eFishery dan menjadikannya “koperasi” digital terbesar bagi pembudidaya ikan dan udang.
eFishery juga bertujuan untuk berekspansi secara regional dengan menargetkan 10 negara teratas dalam produksi akuakultur, seperti India dan Cina.
“Indonesia merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di dunia dan sektor akuakulturnya memegang peranan penting dalam memproduksi pangan bagi populasi dunia yang terus meningkat,” ujar Investment Director dari SoftBank Investment Advisers, Anna Lo.
Dikatakan eFishery mempelopori adopsi teknologi untuk pembudidaya ikan dan udang lokal dengan platform end-to-end yang lengkap, yang mendukung mereka untuk meningkatkan produktivitas di seluruh rantai pasok, mulai dari teknologi, pasokan pakan, produksibudidaya, hingga penjualan produk segar hasil panen.
"Kami senang dapat bermitra dengan eFishery dan mendukung mereka untuk menyediakan produk pangan hasil perikanan yangandal dan berkelanjutan ke Indonesia dan wilayah lainnya," jelas dia.
Advertisement