Liputan6.com, Jakarta - Beberapa perusahaan gim mulai berinvestasi untuk terjun ke NFT (non-fungible token). Salah satu yang kabarnya akan ikut ke dunia ini beberapa waktu lalu adalah Sega.
Meski begitu, rencana Sega untuk terjun ke dunia NFT dengan memasukkannya ke game dan model "play-to-earn" (P2E) yang dipertanyakan terkait hal itu, menuai kritik keras.
Advertisement
Hal ini akhirnya berujung pada Sega yang ogah melanjutkan proyek NFT mereka, apabila dianggap hanya sekadar mencari cuan dengan cara yang mudah.
Tweaktown melaporkan, pembahasan itu terjadi selama rapat manajemen bulan lalu. Presiden dan CEO Sega Haruki Satomo pun menyatakan telah mencatat respon negatif dari NFT.
Dikutip dari Eurogamer, Kamis (13/1/2022), Satomi mengakui publisher ingin mencoba berbagai eksperimen terkait NFT. Namun dia juga menyebut belum ada yang diputuskan hingga saat ini.
"Dalam hal NFT, kami ingin mencoba berbagai eksperimen dan kami telah memulai banyak studi dan pertimbangan yang berbeda, tetapi saat ini belum ada keputusan terkait P2E," kata Satomi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Mau Jadi Sekadar Skema Penghasil Uang
Satomi mengatakan, sudah ada banyak pengumuman tentang hal ini termasuk di luar negeri, tetapi ada pengguna yang merespon secara negatif.
"Kita perlu menilai secara cermat banyak hal seperti bagaimana kita bisa memitigasi unsur-unsur negatifnya," kata Satomi seperti dikutip dari PC Gamer.
Menurutnya, perusahaan harus menilai banyak hal dengan hati-hati, seperti bagaimana memitigasi elemen negatif, seberapa banyak yang bisa diperkenalkan dalam regulasi Jepang, dan apa yang akan diterima dan apa yang tidak boleh oleh pengguna.
"Kita akan mempertimbangkan ini lebih lanjut jika mengarah pada misi 'Terus menciptakan, selamanya menawan', namun jika dianggap sebagai penghasil uang sederhana, saya ingin membuat keputusan untuk tidak melanjutkan," katanya.
Advertisement
Terjunnya Industri Game ke NFT
Pernyataan Satomi mencuat setelah sebelumnya, pada April 2021, Sega mengisyaratkan akan mulai menjual konten digital NFT yang memanfaatkan teknologi blockchain.
Mereka mengikuti jejak beberapa publisher lain seperti Ubisoft yang disebut menjual 15 NFT di bulan pertama peluncurannya, serta Konami dengan artwork Castlevania, video klip, dan music track yang akan dijadikan sebagai NFT.
Presiden Square Enix Yosuke Matsuda juga baru-baru ini menerbitkan sebuah surat di mana ia mengungkapkan harapan bahwa NFT dan teknologi blockchain akan menjadi "tren utama" dalam game.
Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan
Advertisement