Liputan6.com, Jakarta Piala Afrika 2022 jauh dari harapan. Minim gol sehingga pertandingan pun terasa membosankan.
Namun pada Rabu (12/1/2022) waktu setempat, drama menghebohkan terjadi. Tepatnya pada pertandingan yang mempertemukan timnas Tunisia melawan Mali di Limbe Stadium, Kamerun.
Advertisement
Seperti laga-laga lainnya, duel ini juga sebenarnya terasa membosankan. Gol baru tercipta pada menit ke-48 lewat Ibrahima Kone. Itupun diperoleh tendangan penalti yang membawa Mali unggul 1-0.
Kehebohan justru tercipta saat wasit, Janny Sikazwe asal Zambia meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Keputusan ini langsung disambut kemarahan dan protes timnas Tunisia.
Penonton yang menyaksikan pertandingan juga dibuat geleng-geleng. Untuk sesaat mereka pun melupakan jalannya pertandingan yang membosankan. Perhatian kini tertuju kepada kenyataan kalau sang pengadil lapangan, Sikazwe mengakhiri pertandingan pada menit ke-85.
Sikap tim Tunisia akhirnya menyadarkan Zikazwe terhadap kekeliruan yang dibuatnya. Dia kemudian meminta kedua tim untuk kembali ke dalam lapangan dan melanjutkan pertandingan.
Blunder Lagi
Namun lagi-lagi, blunder dilakukan Zikazwe. Dia kembali meniup peluit panjang saat waktu baru menunjukkan menit ke-89. Masih ada sekitar 20 detik lagi hingga laga genap berusia 90 menit.
Menyadari hal ini, Zikazwe kembali meminta para pemain masuk ke lapangan. Timnas Mali yang unggul 1-0 menurutinya. Namun Tunisia yang sudah kadung jengkel memutuskan balik kanan.
Seperti dilansir dari Marca, keputusan ini berpotensi merugikan Tunisia. Mereka bisa saja dianggap kalah WO dengan skor 0-3 atau bahkan paling parah, dikeluarkan dari turnamen Piala Afrika 2022.
Advertisement
Diganggu COVID-19
Piala Afrika 2022 berlangsung di Kamerun. Turnamen ini berlangsung 9 Januari hingga 6 Februari 2022.
Sebanyak 24 negara ikut ambil bagian. Pertandingan berlangsung di lima kota.
Piala Afrika tahun ini berlangsung di tengah kekhawatiran akan pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Sejumlah tim bahkan terkena imbasnya. Senegal bahkan sampai kehilangan banyak pemainnya.
Pada pertandingan pertama, Senegal hanya diperkuat 17 pemain saat bertemu Zimbabwe di Bafoussam, Kamerun, Senin (10/1/2022). Badai Covid-19 telah memaksa nama-nama seperti kiper Edouard Mendy, penyerang Famara Diedhiou, dan kapten Kalidou Koulibaly absen dalam laga ini.
Sebelumnya Senegal juga sudah lebih dulu kehilangan, Saliou Ciss, Bamba Dieng, Mame Baba Thiam, Pape Matar Sarr, Nampalys Mendy, dan Alfred Gomis. Mereka juga harus bertahan di Dakar karena memiliki virus. Celakanya, Ismaila Sarr, yang akhirnya dipulangkan dari Watford, masih dibekap cedera, begitu pula Abdoulaye Seck sehingga pelatih Aliou Cisse hanya punya 17 pemain .
5 Bintang Piala Afrika 2022
Sementara itu, dilansir dari Sporting News, Piala Afrika sebenarnya jadi salah satu ajang paling dinanti berkat kehadiran sejumlah bintang lapangan hijau populer. Pasalnya, banyak pesepak bola dari negara-negara Afrika yang sukses berkarier di Eropa.
Tak heran jika turnamen yang digelar setiap dua tahun sekali itu kerap membebani klub-klub papan atas. Mereka mau tak mau harus merelakan pemain andalannya absen memperkuat tim demi membela negara.
Situasi ini tengah dirasakan oleh raksasa Liga Inggris, Arsenal. Manajer Mikel Arteta bahkan berniat mendatangkan gelandang baru ke Emirates untuk menggantikan Thomas Partey dan Mohamed Elneny yang bermain di Piala Afrika.
Di samping dua nama tersebut, sejumlah pemain penyerang, bek, kiper, dan jagoan lini tengah lainnya juga ambil bagian dalam turnamen ini. Beberapa pemain bahkan tak hanya datang dari Liga Premier, tetapi juga Serie A, Ligue 1, dan Eredivisie. Siapa saja? Simak daftarnya pada tautan ini...
Advertisement
Dukun Santet
Yang tak kalah menarik dari perhelatan Piala Afrika juga adalah drama-drama yang terjadi di luar lapangan. Sudah bukan rahasia lagi, turnamen ini kerap diwarnai kegiatan berbau klenik para suporter.
Yang terbaru menimpa penyerang Liverpool yang bermain untuk Senegal pada turnamen ini. Seorang dukun dari Benin mengancam akan menyantet pemain berusia 29 tahun itu. Sang dukun mengaku akan mengirim tulah agar Mane tewas oleh serangan jantung di lapangan bila nekat bermain.
Mengetahui ancaman tersebut, Mane tidak gentar sama sekali.
"Saya tumbuh dan percaya bila mati hanya di tangan Allah dan saya percaya bahwa hidup mati manusia tidak maju atau mundur," kata Sadio Mane.
"Saya akan berpartisipasi dalam pertandingan secara normal."