Ada Siswa Terpapar Covid-19, PTM di SMPN 252 Pondok Kelapa Dihentikan Sementara 

Kegiatan PTM 100 persen di SMPN 252 Pondok Kelapa, Jakarta Timur dihentikan sementara setelah ada satu siswanya terpapar Covid-19.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 13 Jan 2022, 15:20 WIB
Pelajar menaiki bus sekolah usai pembelajaran tatap muka (PTM) di SMK Negeri 15, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/9/2021). Dishub DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Angkutan Sekolah membantu sarana transportasi gratis bagi peserta didik yang mengikuti PTM. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 252 Pondok Kelapa, Jakarta Timur terpaksa menghentikan sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, setelah ada satu siswa yang terpapar Covid-19.

Kepala SMPN 252 Jakarta, Misto mengatakan, kegiatan PTM 100 persen di sekolahnya dihentikan selama lima hari ke depan. Kebijakan tersebut sesuai dengan SKB 4 Menteri tentang PTM Terbatas.

"Sesuai dengan regulasi SKB 4 Menteri dan juga dari keputusan kepala dinas yang menyatakan bahwa kalau ada satu siswa yang terpapar, baik di klaster rumah atau klaster sekolah, (PTM) itu dihentikan untuk sementara, sesuai regulasi yaitu lima hari," kata Misto dikutip dari Antara, Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Dengan dihentikannya PTM 100 persen, maka siswa SMPN 252 Jakarta kembali belajar secara daring mulai hari ini hingga lima hari ke depan. Sekolah akan kembali dibuka pada Selasa (18/1/2022) mendatang.

Misto menyatakan bahwa siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut sudah dirawat sejak Selasa, 11 Januari 2022 lalu bersama sang ayah di Rumah Sakit Omni Pekayon, Bekasi.

"Yang terpapar (Covid-19) itu klaster dari rumah dan rumahnya ini kebetulan mereka tinggalnya bukan di DKI, tapi di Bekasi," ujar Misto.

 


Belum Terkonfirmasi Omicron

Murid mencuci tangan sebelum memasuki ruang kelas saat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SDN Pisangan Baru 05 Pagi, Jakarta, Senin (8/11/2021). Sekolah diwajibkan disiplin menerapkan protokol kesehatan saat kegiatan belajar dan membatasi 50 persen jumlah murid. (merdeka com/Iqbal S. Nugroho)

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 252, Sugiyanto mengaku belum mengetahui apakah siswanya terpapar varian Omicron atau tidak.

Meski begitu, pihaknya langsung mengambil langkah tegas melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan. Sterilisasi ini sebenarnya juga sudah rutin dilakukan.

"Kami mengambil langkah-langkah yang pertama sore harinya kita semprot disinfektan seluruh kelas, kemudian selanjutnya kita koordinasi dengan Puskesmas," ujar Sugiyanto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya