Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTR) menjual ruas Tol Cimanggis-Cibitung.
Penjualan terwujud dalam penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dalam rangka divestasi 55 persen kepemilikan pada PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) selaku pemilik hak konsesi ruas Tol Cimanggis-Cibitung.
Advertisement
Nilai transaksi yang ditargetkan melalui divestasi ini mencapai Rp 1,7 triliun. Ini terdiri dari Rp 339 miliar atas 55 persen kepemilikan WTR pada CCT, serta adanya pengambilalihan 55 persen Stakeholder Loan (SHL) oleh SMI senilai Rp 1,4 triliun. Target proceed tersebut setara 7,7 kali book value (BV).
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, transaksi divestasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen untuk menyehatkan keuangan perseroan yang terealisasi di awal tahun 2022 ini.
"Setelah sukses melaksanakan 4 divestasi tol di tahun 2021, tahun ini Waskita optimis dapat menyelesaikan proses divestasi atas 3-4 ruas tol yang salah satunya adalah divestasi CCT. Untuk divestasi jalan tol lainnya, saat ini perseroan dalam tahap diskusi dan negosiasi dengan para calon investor," kata Destiawan, Kamis (13/1/2022).
Melalui transaksi ini, Waskita diperkirakan akan menerima laba kotor sebesar Rp 229 miliar dan estimasi dekonsolidasian utang sebesar Rp 4,1 triliun.
Progress Divestasi
Adapun Waskita sendiri target melakukan divestasi sebanyak 13 ruas tol miliknya sejak 2021 hingga 2026.
Selanjutnya, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Taufik Hendra Kusuma menambahkan, perseroan dan SMI akan melaksanakan penandatanganan Akta Jual Beli (AJB) yang ditargetkan selesai pada semester I 2022.
"Setelah transaksi ini selesai, maka struktur kepemilikan pada CCT terdiri dari SMI sebesar 55 persen, WTR sebesar 35 persen, serta pemegang saham lainnya sebesar 10 persen," terangnya.
Advertisement