Banyak Pelaku Usaha Masuk E-Commerce Picu Perang Diskon?

Dengan semakin ramainya pelaku usaha masuk kedalam sebuah marketplace, timbul tantangan baru yaitu persaingan atas visibilitas dan tekanan untuk memberikan harga paling murah.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jan 2022, 16:49 WIB
Ilustrasi e-Commerce (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Berbagai bentuk bisnis, khususnya ritel saat ini tengah beradaptasi dan berinovasi seiring masih adanya pandemi. Tak sedikit tenant di pasar ritel mengubah konsep agar tetap bertahan. Salah satu yang bisa dilakukan usaha ritel saat ini yaitu merambah pasar online, melalui berbagai online marketplace.

Hal ini bisa menjadi sebuah usaha untuk mempertahankan keberadaan mereka di pasar dan untuk memperluas jaringan ke area baru dengan biaya yang lebih rendah.

Dengan semakin ramainya pelaku usaha masuk kedalam sebuah marketplace, timbul tantangan baru yaitu persaingan atas visibilitas dan tekanan untuk memberikan harga paling murah. Tidak heran, perang diskon terjadi yang membuat banyak pelaku usaha semakin tertekan.

Di sini, Borong Indonesia melihat bahwa para pelaku usaha sudah harus memulai membangun commerce system mereka sendiri dan menjadikan online marketplace yang ada sebagai tempat akuisisi pelanggan baru.

“Saya lihat nyaris mayoritas UMKM itu tidak memiliki home commerce mereka sendiri. Seluruh biaya promosi dihabiskan untuk membangun traffic ke ekosistem yang tidak akan pernah bisa mereka miliki, bahkan data transaksi dan database mereka tersimpan di open marketplace sehingga mereka sendiri kesulitan untuk bisa merangkul dan menjaga pelanggan," jelas Ronald Sipahutar, Country Manager Borong Indonesia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (13/1/2022).

"Hari Borong Nasional merupakan momentum awal untuk mengingatkan para pelaku usaha untuk segera membangun home commerce-nya agar mereka bisa sustain dan berkembang ke level berikutnya,” lanjut dia.

Memiliki home commerce sendiri tidak hanya bagi pemilik bisnis besar, distributor atau supplier, namun calon pebisnis, pemilik toko/retailer, dan perusahaan dagang, juga bisa diuntungkan. Selain membuat mereka naik kelas karena punya kredibilitas, juga mempermudah mereka untuk dicari dan ditemukan secara digital oleh pelanggan potensial.

Di Hari Borong Nasional ini, berbagai barang kebutuhan bisnis dari bahan baku untuk kuliner/restoran hingga deretan produk dari UMKM dapat ditemukan melalui platform closed-loop marketplace yang sudah disediakan oleh Borong Indonesia, dimana para calon pelanggan dapat langsung Borong Barang Bareng-Bareng dari seluruh Indonesia, sekaligus merayakan Hari Borong Nasional.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Distributor

E-commerce adalah (Image by athree23 from Pixabay)

Beberapa distributor yang telah ikut serta diantaranya PT Anugrah Indo Mandiri (AIMS) yang menyediakan bahan makanan kelas dunia bagi bisnis kuliner, lalu ada DRiPP Flavour (PT DRiPP Persada Internasional) yang menyediakan bahan baku minuman untuk bar dan restoran dalam bentuk sirup dan bubuk.

Selanjutnya ada PT Kopi Opa Korea yang saat ini memiliki franchise Kopi Chuseyo dan Mogoyo yang sedang fenomenal dan naik daun karena merupakan satu-satunya franchise dengan komunitas K-popers terbesar di Indonesia.

Mereka mendapat kesempatan untuk memiliki marketplace sendiri dan memiliki kapabilitas untuk melakukan perdagangan elektronik secara mandiri melalui platform marketplace yang disediakan oleh Borong Indonesia.

Tidak hanya bagi distributor besar, Borong Indonesia juga turut memberikan dukungan bagi UMKM yang telah mendaftarkan diri dan mendapatkan official store di marketplace UMKM Binaan Borong Indonesia dimana seluruh UMKM dan produsen skala rumahan akan mendapatkan eksposur bisnis dan produk secara cuma-cuma melalui berbagai channel digital Borong Indonesia.

Marketplace tersebut dapat diakses selama bulan Januari 2022 melalui https://bit.ly/HariBorongNasional yang dapat dijangkau di seluruh Indonesia.

“Saat ini sudah lebih dari 30 UMKM yang mendaftar dan terus bertambah,” menurut Muhammad Nendi, Business Development Lead Borong Indonesia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya