Liputan6.com, Surabaya - Komisi B DPRD Kota Surabaya Alfian Limardi meminta penyaluran minyak goreng bersubsidi tepat sasaran, yakni rumah tangga menengah bawah.
"Jangan sampai yang menerima manfaat adalah rumah tangga berpendapatan tinggi. Sebab bisa saja mereka beralih ke minyak kemasan yang lebih rendah harganya," katanya di Surabaya, Kamis (13/1/2022), dikutip dari Antara.
Advertisement
Alfian meminta Pemkot Surabaya menggiatkan operasi pasar di sejumlah wilayah di Kota Surabaya untuk mencegah penimbunan minyak goreng bersubsidi.
Saat ini, lanjut dia, harga minyak goreng di pasaran Kota Surabaya hampir mencapai Rp20 ribu per liter. Alfian meminta PD Pasar Surya dan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya melakukan monitoring kestabilan harga minyak goreng di pasaran.
"Sebab setiap tahun ada anggaran untuk memantau harga. Laporkan jika ada indikasi menimbun minyak goreng dan coba-coba memainkan harga," ujar Alfian.
Operasi Pasar
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem mengatakan, pihaknya telah menggelontorkan 14.400 ribu liter minyak goreng melalui operasi pasar yang digelar di sejumlah titik di Kota Surabaya pada Rabu (12/1/2022).
"Tujuan operasi pasar ini untuk menstabilkan harga pasar. Kita akan melakukan operasi ini hingga beberapa hari ke depan," kata Fauzie.
Operasi pasar minyak goreng tersebut digelar di RW 9 Jalan Tambak Dukuh 1, Kelurahan Kepasari, Kecamatan Genteng dan Balai RW 3 Jalan Peneleh Gang 3 Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya.
Fauzie mengatakan dalam operasi pasar kali, pihaknya bekerja sama dengan produsen atau distributor dari PT Mega Suryamas yang menyediakan 700 karton (per karton isi 12 = 8.400 lliter), dan PT Smart 500 karton (per karton isi 12 = 6.000 liter). (*)
Advertisement