Liputan6.com, Jakarta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo turut bangga dengan kiprah Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Menjelang usianya yang ke-38, dan sebagai asosiasi yang berafiliasi dan diakui oleh Federasi Penjualan Langsung Dunia (WFDSA), APLI terus tumbuh dan berkembang. Hingga saat ini telah memiliki anggota sebanyak 108 perusahaan yang bergerak di bidang penjualan langsung (direct selling).
"Sebagai sistem perekonomian yang identik dengan tradisi kemandirian layanan kepada konsumen, dan komitmen pertumbuhan kewirausahaan yang menjanjikan, penjualan langsung adalah salah satu sektor perekonomian yang dapat diandalkan. Hal ini tentunya tidak lepas dari fakta bahwa bisnis penjualan langsung telah memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional," ujar Bamsoet di Hotel Intercontinental, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (12/1/2022).
Advertisement
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, kontribusi positif yang disumbangkan APLI tergambar pada besarnya transaksi penjualan yang cukup signifikan. Sebagai gambaran, pada tahun 2019, ketika kondisi perekonomian tengah mengalami kelesuan, bisnis penjualan langsung mencatatkan transaksi lebih dari Rp 16,3 triliun.
Sektor penjualan langsung juga berkontribusi penting dalam penyediaan lapangan pekerjaan yang mampu menampung dan menyerap angkatan kerja dari berbagai lapisan, dan dalam proses bisnisnya, juga melibatkan jutaan mitra usaha. Sehingga, mampu mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat.
"Kontribusi lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa bisnis penjualan langsung ini juga turut berjasa dalam menjaga dan melindungi produk dalam negeri, di mana lebih dari separuh, sekitar 51,86 persen, produk yang dijual adalah produk dalam negeri," jelas Bamsoet yang menjabat sebagai Penasihat APLI.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, tema besar acara APLI Convention 2021, yaitu 'Tomorrow is Now', setidaknya menyiratkan tiga pesan penting.
Pertama, adanya kesadaran bahwa kondisi perekonomian bangsa Indonesia di masa depan tidak tercipta secara tiba-tiba, tetapi dibentuk oleh sebuah proses panjang dan bertahap. Apa yang dilakukan pada hari ini, akan menentukan wajah perekonomian di masa depan.
"Kedua, bahwa untuk memajukan perekonomian nasional, kita membutuhkan kemampuan daya saing yang tangguh. Di era disrupsi yang menutut digitalisasi pada semua aspek kehidupan, literasi teknologi telah menjadi keniscayaan. Ketiga, seiring perbaikan kondisi pada sektor kesehatan masyarakat dan kehidupan sosial ekonomi setelah hampir 2 tahun terdampak pandemi Covid-19, kita harus mampu berfikir visioner, dan menatap masa depan dengan penuh optimisme," terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini meyakini bahwa kehadiran APLI tidak sekadar menjadi tempat berhimpun, tumbuh dan berkembang bagi anggota-anggotanya. Tetapi juga mampu meningkatkan partisipasi, kontribusi, dan posisi strategis dalam pembangunan perekonomian nasional.
"Dalam konsepsi pengembangan bisnis penjualan langsung, saya juga berharap APLI akan selalu mengedepankan prinsip 'mengutamakan kepercayaan konsumen' sebagai landasan utama dalam setiap akitivitas bisnisnya. Masyarakat harus benar-benar dapat merasakan manfaat dari kepercayaan yang telah diberikannya. Di samping itu, aspek ketaatan pada regulasi yang berlaku, harus menjadi rujukan dan pedoman bagi setiap pelaku usaha dalam industri penjualan langsung," pungkas Bamsoet.
Tantangan di Masa Pandemi
Sementara itu, Ketua APLI Kany V. Soemantoro mengaku, di masa pandemi industri penjualan langsung mengalami tantangan besar.
"Ketika kita memikirkan tentang future, terkadang kita akan merasa anxious atau ketakutan, tetapi jika kita lakukan sekarang maka kita kan merasa antusias," kata Ketua APLI, Kany V. Soemantoro saat jumpa pers 'APLI Awards 2021'.
Dia memaparkan, APLI yang merupakan anggota istimewa dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, diharapkan dapat menumbuhkan semangat jiwa wirausaha di kalangan generasi muda Indonesia agar tetap tangguh, inovatif dan berdaya saing di era revolusi industri 4.0.
Oleh karena itu, ia pun mengajak para mitra usaha yang terdaftar di perusahaan penjualan langsung yang bernaung di APLI, untuk tetap memiliki semangat yang tinggi membangun bangsa melalui kiprahnya di bisnis penjualan langsung.
"Saat ini industri MLM mampu mendongkrak perekonomian negara dengan cukup signifikan, sumbangan terhadap produk domestik bruto didominasi oleh konsumsi rumah tangga serta berkontribusi positif dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia," kata Kany.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) APLI, Ina Rachman menambahkan, agar industri terus bertumbuh di er digital saat ini, maka diperlukan peraturan yang khusus untuk mengatur dan membolehkan kegiatan industri MLM ini melalui platform digital.
Dengan begitu, lanjut dia, peraturan ini dapat merubah paradigma bisnis klasik dengan menumbuhkan model-model interaksi dan transaksi yang modern perusahaan dengan para mitra usahanya secara virtual tanpa menghilangkan ciri ekslusivitasnya.
Advertisement