Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan dompet pertukaran aset kripto, Coinbase membeli FairX yang merupakan platform derivatif yang berpusat di Amerika Serikat (AS). Langkah ini dapat membuka pintu bagi Coinbase untuk menawarkan produk turunan kripto di AS saat ini.
Namun, hanya segelintir bursa yang memungkinkan investor AS untuk memperdagangkan Bitcoin dan Ether berjangka, dibandingkan dengan produk yang paling populer dan paling lama tersedia di bursa.
Advertisement
Sebelumnya, FTX.US akuisisi LedgerX Agustus lalu dengan memiliki tujuan yang sama seperti Coinbase.
Selain itu Crypto.com juga akuisisi platform derivatif ritel Nadex di akhir tahun lalu. Kemudian, baru-baru ini juga meluncurkan kampanye iklan yang dibintangi Matt Damon yang ditayangkan di bioskop dan pertandingan sepak bola,
"Pengembangan pasar derivatif yang transparan adalah titik perubahan penting untuk setiap kelas aset dan kami percaya itu akan membuka partisipasi lebih lanjut dalam ekonomi kripto untuk investor ritel dan institusi,” kata Coinbase dalam posting blog Rabu, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (13/1/2022).
FairX adalah pasar kontrak yang terdaftar di Commodity Futures Trading Commission (CFTC), yang berarti diperbolehkan untuk menawarkan produk berjangka di A.S.
Coinbase juga merupakan pemohon National Futures Association, sebuah organisasi pengaturan mandiri yang mengawasi platform derivatif di AS.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sediakan Layanan Kliring
FairX adalah platform berjangka yang relatif muda yang meluncurkan pertukarannya pada Mei 2021 setelah menerima persetujuan peraturan pada akhir 2020.
Namun, FairX memiliki hubungan dengan pialang besar termasuk TD Ameritrade, E-Trade, ABN AMRO, Wedbush, Virtu Financial, yang menawarkan produk berjangka FairX atau menyediakan layanan kliring, sesuai dengan pengumuman perusahaan saat itu.
Advertisement
