Erick Thohir Masih Hitung Aset PLN Batubara yang akan Dibubarkan

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta PLN Batubara untuk dibubarkan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 14 Jan 2022, 14:15 WIB
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 mencapai USD 3,77 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Menteri BUMN Erick Thohir tengah menghitung aset PT PLN Batubara. Langkah ini usai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta agar anak usaha PT PLN (perseri) tersebut dibubarkan.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya kini sedang melakukan kajian mengenai pembubaran anak usaha PLN tersebut. Dari sisi teknis, penghitungan aset termasuk dalam kajiannya sebelum dilakukan pembubaran.

“Karena kan kita perlu juga ya harus dihitung teknisnya, hitung technicalnya, hitung asetnya seberapa banyak kan gabisa harus ada proses itu juga,” katanya dalam pernyataan kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).

Arya menyebutkan, setelah dilakukan penghitungan itu baru dibicarakan mengenai pembubaran. Ia menegaskan pembubaran PLN Batubara sebagai langkah efisiensi yang dilakukan Kementerian BUMN dalam penyediaan batu bara bagi PT PLN (Persero).

“Kenapa harus dibubarkan? Salah satunya adalah supaya efisiensi karena selama ini batu bara yang dibeli PLN itu tetap dari PLN batu bara jadi PLN Batubara beli dari pemilik batu bara kemudian dia jual lagi ke PLN inikan tetap aja di situ, karena kan mau tidak mau PLN Batubara ambil margin juga kan, jadi kita mau efisien,” tuturnya.

Efisiensi yang dimaksud Arya, sehingga pemilik batu bara nanti akan memasok langsung ke PLN. Sehingga tak ada lagi penyambung atau perusahaan pemasok ditengah-tengah antara PLN dan pemasok.

“Ini efisensi yang dilakukan kita, biasa ya saat ini kan banyak sekali efisiensi yang dilakukan apakah itu membubarkan anak perusahaan yang memang malah menghambat proses bisnis,” kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Biasa Dilakukan

Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). Ekspor batu bara menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi mencapai 70,33 persen dan kenaikan hingga 168,89 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, Arya mengatakan langkah efisiensi ini biasa dilakukan di lingkungan Kementerian BUMN. Sementara, menyinggung mengenai permainan, ia menekankan hal itu akan keluar dari hasil audit.

“kemudian di sisi lain soal nanti apakah disana banyak selama ini banyak permainan? Ngga, itu semua nanti hasil audit kita dan sebagainya itu jelas itu semua nanti kita tunggu aja yang pasti kita akan selalu transparan akan hal itu,” tukasnya.

Informasi, beberapa waktu lalu Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat meminta PLN Batubara untuk dibubarkan. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengungkapkan akan melakukan kajian pada bisnis PLN Batubara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya