Liputan6.com, Jakarta Kinerja sektor Industri Pengolahan kuartal IV 2021 terindikasi meningkat dan berada pada fase ekspansi. Hal itu tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 50,17 persen, meningkat dari 48,75 persen pada kuartal III 2021.
"Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada komponen Volume Produksi, Volume Total Pesanan dan Volume Persediaan Barang Jadi," Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank IndonesiaErwin Haryono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (14/1/2022).
Advertisement
Berdasarkan subsektor, peningkatan terjadi pada mayoritas subsektor, dengan indeks tertinggi pada Makanan dan Minuman (mamin) serta Tembakau (51,84 persen), Logam Dasar Besi dan Baja (51,80 persen), Tekstil, Barang Kayu dan Alas Kaki (50,98 persen), serta Alat Angkut, Mesin dan Peralatannya (50,66 persen).
PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang positif dan meningkat dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 0,50 persen.
Peningkatan kinerja sektor Industri Pengolahan diprakirakan berlanjut pada triwulan I 2022. PMI-BI triwulan I 2022 diprakirakan sebesar 53,83 persen, lebih tinggi dari capaian pada triwulan sebelumnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peningkatan PMI-BI
Peningkatan PMI-BI didorong seluruh komponen pembentuknya, terutama Volume Produksi, Volume Total Pesanan, Volume Persediaan Barang Jadi dan Jumlah Karyawan yang berada pada fase ekspansi.
Mayoritas subsektor diprakirakan akan meningkat, dengan indeks tertinggi pada subsektor Logam Dasar Besi dan Baja (54,06 persen), Makanan, Minuman dan Tembakau (53,86 persen) serta Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya (53,40 persen).
Advertisement