Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong akan menangguhkan penerbangan transit dari sekitar 150 negara dan wilayah yang dianggap berisiko tinggi karena virus corona selama sebulan penuh.
Langkah itu dilakukan karena negara tersebut telah melihat sekitar 50 kasus varian Omicron yang menyebar cepat sejak akhir tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (14/1/2022), sebelum wabah, yang menurut pihak berwenang dapat ditelusuri kembali ke dua anggota awak pesawat Cathay Pacific Airways, kota itu tidak memiliki transmisi lokal selama lebih dari tiga bulan.
Bandara Internasional Hong Kong mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (14/1) bahwa setiap orang yang telah tinggal di tempat-tempat yang diklasifikasikan sebagai berisiko tinggi oleh otoritas kesehatan dalam 21 hari sebelum bepergian tidak dapat transit melalui kota dari 16 Januari hingga 15 Februari.
Langkah itu diambil "untuk mengendalikan penyebaran varian Omicron yang sangat menular", katanya.
Hong Kong saat ini mengklasifikasikan lebih dari 150 negara dan wilayah sebagai berisiko tinggi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aturan Diperketat
Hong Kong telah mengikuti kebijakan China dalam mengadopsi toleransi nol terhadap kasus COVID-19 lokal bahkan ketika sebagian besar dunia bergeser ke arah "hidup berdampingan dengan virus corona."
Dalam beberapa pekan terakhir, pihak berwenang telah memperketat pembatasan karantina pada awak pesawat dan menerapkan kembali pembatasan pada kehidupan sosial.
Lima belas jenis tempat, termasuk bar dan klub, bioskop, pusat kebugaran dan salon kecantikan diperintahkan untuk ditutup, sementara makan di restoran dilarang setelah jam 6 sore. Sekolah dasar dan taman kanak-kanak juga ditutup.
Pemerintah diperkirakan akan mengumumkan pada hari Jumat bahwa pembatasan akan diperpanjang melalui liburan Tahun Baru Imlek pada awal Februari.
Advertisement