Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno menyatakan, usai gempa magnitudo 6,6 mengguncang Banten, terjadi beberapa kali gempa susulan. Kekuatan gempa tersebut bervariatif.
"Hingga pukul 17.20 WIB tanggal yang sama 14 Januari 2022 hasil monitoring BMKG terjadi 5 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7," kata Bambang dalam konferensi pers, Jumat (14/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengatakan, terdapat sejumlah wilayah yang rusak akibat gempa. Seperti halnya di Kecamatan Munjul dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Dia juga mengimbau agar masyarakat di lokasi yang terdampak gempa tidak panik dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dia juga meminta agar masyarakat menghindari bangunan yang retak ataupun rusak.
"Mohon diperiksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa," ucap dia.
Sejumlah wilayah rasakan gempa
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan getaran gempa magnitudo 6,6 mengguncang Banten dirasakan hingga wilayah Jawa Barat hingga DKI Jakarta.
Dia mengatakan, pihaknya telah memetakan tingkat guncangan akibat gempa tersebut. Getaran paling besar dirasakan di kawasan Pandeglang.
"Guncangan gempa bumi ini dirasakan di Pandeglang khusus nya di daerah Cikeusik dan Panimbang dengan intensitas VI skala MMI artinya diraskan semua orang dan mengakibatkan kerusakan ringan tembok plaster bisa lepas," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Jumat (14/1/2022).
Guncangan tersebut juga dirasakan di daerah Labuan dan Sumur dengan intensitas IV skala MMI artinya dirasakan banyak orang dan terdengar jendela pintu berderik dan dinding berbunyi.
Advertisement