Liputan6.com, Jakarta - Belanja pengguna TikTok secara global mengalami peningkatan sekitar 77 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut laporan perusahaan riset pasar Sensor Tower, yang dikutip pada Minggu (15/1/2022), pengguna TikTok menghabiskan sekitar USD 2,3 miliar atau sekitar Rp 32,9 Triliun pada 2021.
Baca Juga
Advertisement
"Belanja pengguna di platform video pendek ByteDance itu mencapai USD 824,4 juta pada Q4 2021, naik dari USD 382,4 juta pada Q4 2020," kata Sensor Tower.
Amerika Serikat mempertahankan peringkatnya sebagai penghasil pendapatan kedua untuk TikTok setelah Tiongkok.
Pada Q4 2021, 57 persen belanja pengguna berasal China. Sementara pengguna TikTok di Amerika Serikat berkontribusi atas 13 persen dari pendapatan global mereka pada Q4 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Adopsi Tahunan Menurun
Secara tahunan adopsi TikTok pada tahun 2021 sebetulnya mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah TikTok kehilangan akses ke pasar terbesarnya, India, pada pertengahan 2020.
"TikTok mencapai sekitar 740 juta pemasangan perdana di seluruh dunia tahun lalu, turun 25 persen dari 980,7 juta pada tahun 2020," tutur Sensor Tower.
Advertisement
Pencapaian Mengesankan
Meskipun demikian, TikTok berhasil mengalami pencapaian mengesankan, yaitu mencapai 3 miliar pemasangan seumur hidup. TikTok menjadi aplikasi pertama di luar ekosistem Facebook dengan pencapaian tersebut.
Infografis 9 Manfaat Aplikasi PeduliLindungi yang Belum Banyak Diketahui
Advertisement