Liputan6.com, Jakarta - DBS Foundation memberikan dana hibah sebesar SGD 3 juta atau sekitar Rp 31,85 miliar (kurs dolar Singapura di kisaran 10.617 per rupiah) kepada 19 wirausaha sosial (Social Enterprise/SE) untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan dampak sosial serta lingkungan.
Hal tersebut disampaikan manajemen melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, ditulis Sabtu, 15 Januari 2022.
Advertisement
Dana hibah yang diberikan merupakan dana hibah 2021 yang diprakarsai DBS Foundation Social Enterprise Grant Programme. Dana yang dikucurkan kali ini mencapai sebesar dua kali lipat dari nilai yang diberikan setiap tahunnya.
Dana hibah DBS Foundation kepada ke-19 SE tersebut secara bersama-sama diharapkan akan memberikan dampak pada 24.000 jiwa di seluruh kawasan Asia dengan menyediakan akses ke pelayanan kesehatan dan pendidikan berkualitas. Dana tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan mata pencaharian masyarakat sekitar.
Selain itu bisnis-bisnis SE tersebut juga akan berusaha untuk mengurangi emisi CO2 sebanyak 160.000 ton, serta mengurangi limbah makanan sebanyak 120.000 ton dan sampah plastik sebanyak 130.000 ton.
Group Head, DBS Strategic Marketing and Communications dan Board Member of DBS Foundation Karen Ngui mengatakan, meningkatnya jumlah pengusaha muda mengindikasikan masa depan bisnis.
Pengusaha muda senantiasa mengembangkan solusi inovatif untuk memecahkan masalah sosial dan lingkungan yang mendesak. Pengusaha muda mampu menghasilkan efek ganda yaitu laba dan dampak, yang dapat membuat perbedaan secara berkelanjutan.
"Kami menganggap pengusaha muda sebagai pembuat perubahan yang bertujuan positif, yang membuka jalan menuju masa depan lebih berkelanjutan, serta berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan mereka," kata Karen.
DBS meningkatkan dana hibah hingga lebih dari dua kali lipat tahun ini untuk membantu lebih banyak SE melewati masa-masa sulit karena pandemi, sekaligus meningkatkan dampak yang bisa diberikan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wirausaha Terpilih
Dua dari ke-19 SE yang terpilih untuk menerima dana hibah ini adalah Tridi Oasis dan Waste4Change. Kedua perusahaan asal Indonesia ini dipilih dari hampir 700 pendaftar dari Singapura, Tiongkok, Hongkong, India, Indonesia, dan Taiwan.
Semua bisnis ini diharapkan akan menyalurkan dana untuk meningkatkan dan menerapkan inovasi, termasuk masalah perawatan kesehatan, nutrisi, kesenjangan kemampuan kerja dan pendapatan, pendidikan, energi, perlindungan lingkungan dan pengelolaan limbah, yang semuanya relevan dan semakin diperlukan saat ini.
Tridi Oasis dan Waste4Change merupakan dua penerima dana hibah asal Indonesia yang berfokus menangani isu lingkungan melalui pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Dana hibah tersebut akan digunakan untuk meningkatkan skala bisnis kedua perusahaan, serta mengadakan penelitian mendalam dalam pengembangan bisnisnya.
Tridi Oasis merupakan produsen botol plastik daur ulang yang memproduksi serpihan PET (Polyethylene terephthalate) berkualitas tinggi dan menengah yang dapat dibuat menjadi kemasan dan tekstil berkelanjutan, yang memungkinkan pelanggan untuk mengembangkan produk dengan kinerja dan tampilan lebih baik serta lebih nyaman digunakan.
Tridi Oasis berupaya untuk terus berkontribusi pada ekonomi sirkular dengan menciptakan produk daur ulang dan lapangan pekerjaan berkelanjutan.
Founder and CEO Tridi Oasis Dian Kurniawati mengatakan melalui kolaborasi dengan DBS, pihaknya belajar bagaimana wirausaha sosial dapat membuat perubahan sosial yang lebih besar dengan menerapkan strategi entrepreneurship/bisnis yang tepat.
Dana hibah yang diterima rencananya digunakan untuk mendanai studi lingkungan terkait proses daur ulang plastik kemasan berlapis yang lebih ramah lingkungan, serta memperbanyak tim kami untuk pengumpulan plastik kemasan berlapis di Tangerang.
Sementara Waste4Change bertujuan untuk mendorong ekosistem pengelolaan sampah berbasis teknologi yang lebih kolaboratif dan bertanggung jawab dalam rangka mendukung penerapan ekonomi sirkular di Indonesia.
Waste4Change menyediakan solusi pengelolaan sampah mulai dari riset, edukasi, pengangkutan, dan daur ulang untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir.
Founder dan CEO Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano mengapresiasi atas kesempatan yang DBS berikan untuk belajar dan tumbuh bersama. Dengan dana hibah tersebut, pihaknya berencana untuk bermitra dengan 300 TPS 3R dan Bank Sampah Jabodetabek untuk mengelola lebih banyak sampah.
"Akan ada peningkatan kapasitas dan asistensi, serta integrasi sistem informasi untuk usaha para mitra yang mampu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di TPA, dan meningkatkan pemasukan dari para pelaku industri persampahan,” kata Mohamad.
Reporter: Elizabeth Brahmana
Advertisement