Liputan6.com, Bekasi Produksi Paxlovid yang hampir selesai, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bersiap untuk mendatangkan obat COVID-19 tersebut ke Tanah Air. Obat Paxlovid termasuk salah satu antivirus yang diincar Indonesia untuk pengobatan COVID-19.
Paxlovid merupakan obat buatan Pfizer. Perusahaan farmasi Hetero Labs Ltd di India sudah memeroleh lisensi untuk memproduksi Paxlovid. Di Indonesia, Paxlovid akan diimpor oleh PT Amarox Pharma Global.
Baca Juga
Advertisement
"Khusus untuk Paxlovid, Hetero Labs Ltd di India sudah menerima lisensi dari Pfizer untuk memproduksi Paxlovid. Nanti mudah-mudahan, bulan ini juga selesai produksinya dan kita bisa impor dari sana," ungkap Budi Gunadi usia meninjau ketersediaan Obat COVID-19 di PT Amarox Pharma Global, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jumat, 14 Januari 2022.
"Saya juga minta untuk teman-teman di PT Amarox supaya Paxlovid bisa diproduksi di sini, sehingga kita lebih bersiap menghadapi pandemi berikutnya."
PT Amarox termasuk salah satu perusahaan farmasi yang memproduksi sekaligus mengimpor obat COVID-19. Sebut saja, antivirus Favipiravir, Molnupiravir, Remdesivir, dan Tocilizumab (Actemra).
"Antivirus Favipiravir, mereka sudah produksi. Lalu Molnupiravir sekarang masih impor, tapi mereka akan produksi bulan April atau Mei di sini. Paxlovid ini juga bisa kita manfaatkan," terang Budi Gunadi.
"Untuk (pasien COVID-19) masuk rumah sakit, Remdesivir, mereka sudah punya sekarang. Kalau butuh mereka bisa bisa kasih cepat. Sekarang, mereka sedang proses buat pengadaan obat Tocilizumab atau Actemra, ini obat yang sangat mahal."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Izin EUA Paxlovid dan Aturan Penggunaan
Pada 22 Desember 2022, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk Pfizer's Paxlovid (tablet nirmatrelvir dan tablet ritonavir, dikemas bersama untuk penggunaan oral) sebagai pengobatan penyakit COVID ringan hingga sedang terhadap pasien dewasa dan anak-anak (12 tahun dan lebih tua).
Paxlovid hanya tersedia dengan resep dokter dan harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis COVID-19 dan dalam waktu lima hari setelah timbulnya gejala.
“FDA memperkenalkan pengobatan pertama untuk COVID-19 dalam bentuk pil yang diminum secara oral — langkah maju yang besar dalam memerangi pandemi global ini,” kata Direkrut FDA bagian Drug Evaluation and Research, Patrizia Cavazzoni.
Dalam rilis resmi FDA, Paxlovid tidak diizinkan untuk pencegahan pra-pajanan atau pasca-pajanan COVID-19 atau untuk memulai pengobatan pada mereka yang memerlukan rawat inap karena COVID-19 yang parah atau kritis.
Ditegaskan pula, Paxlovid bukanlah pengganti vaksinasi pada individu yang direkomendasikan untuk vaksinasi COVID-19 dan dosis booster.
Paxlovid terdiri dari nirmatrelvir, yang menghambat protein SARS-CoV-2 untuk menghentikan replikasi virus, dan ritonavir, yang memperlambat pemecahan nirmatrelvir untuk membantunya tetap berada di dalam tubuh pada waktu yang lebih lama dengan tingkat konsentrasi yang lebih tinggi.
Paxlovid diberikan tiga tablet (dua tablet nirmatrelvir dan satu tablet ritonavir), diminum bersamaan dua kali sehari selama lima hari, dengan total 30 tablet. Paxlovid tidak diizinkan untuk digunakan lebih dari lima hari berturut-turut.
Advertisement