Siapkan Paket Obat, Kemenkes: Cegah Pasien Omicron Tak Bergejala Masuk Rumah Sakit

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, transmisi lokal Covid-19 varian Omircon harus ditangani dengan koordinasi pusat dan daerah yang baik.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 15 Jan 2022, 12:46 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meresmikan dan meletakkan batu pertama pembangunan pabrik obat anti virus milik PT. Amarox Pharma Global di Kawasan Delta Silicon 3, Cikarang Pusat pada Jumat, 14 Januari 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, transmisi lokal Covid-19 varian Omicron harus ditangani dengan koordinasi pusat dan daerah yang baik. Selain menjaga ketat protokol kesehatan, booster vaksin turut menjadi hal pendukung lanjutan.

“Transmisi lokal sudah terjadi dan DKI Jakarta menjadi klaster penularan, untuk itu perlu kita lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terkait pengetatan mobilitas dan juga dibarengi dengan penguatan protokol kesehatan, vaksin booster, dan fasilitas pelayanan kesehatan,” kata Budi saat berdiskusi dengan para pakar kesehatan dalam keterangan tertulis diterima, Sabtu (15/1/2022).

Senada dengan Budi, Wakil Menteri Kesehatan Dante mengatakan, pengendalian terhadap mereka yang sudah terjangkit perlu mendapat fokus dengan pemberian paket obat bagi penderita tanpa gejala dan gejala ringan agar tidak masuk rumah sakit.

"Kita siapkan, adanya paket obat ini ditujukan bagi orang yang tidak bergejala dan bergejala ringan, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi angka hospitalization (rawat inap) di berbagai rumah sakit di Indonesia," jelas Dante.

 


Berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Diketahui, beberapa minggu terakhir, varian Omicron berada di Indonesia berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Hingga sekarang sudah terdeteksi lebih dari 500 kasus konfirmasi positif varian Omicron di Indonesia, terutama di wilayah DKI Jakarta dan telah terjadi transmisi lokal.

Sebagai informasi, sejumlah pakar kesehatan yang ikut berdiskusi dengan Menkes Budi dan Wamenkes Dante yaitu Ismoedijanto Moedjito dari FK Unair, Panji Hadisoemarto dari FK Universitas Padjadjaran (Unpad), Iwan Ariawan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, Pandu Riono dari FKM UI, dokter spesialis anak Aman Bhakti Pulungan dan Amin Soebandrio dari Eijkman Institute.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya